Membuat Sajam dengan Melindas Besi di Rel ketika KA Melintas

Membuat Sajam dengan Melindas Besi di Rel ketika KA Melintas
0 Komentar

Ini adalah aksi nekat anak-anak di Kaliwedi, Kabupaten Cirebon. Menunggu waktu berbuka puasa, bocah sepantaran sekolah menengah pertama itu menantang maut dengan melindas material besi di rel ketika kereta api melintas. Material besi itu terhubung dengan kayu dan digenggam menggunakan tangan.
ADE GUSTIANA, Cirebon
BISA dibilang sangat nekat. Jarak bocah itu dari KA dengan kecepatan tinggi tak kurang dari 1 meter saja. Material besi ini sengaja dilindas roda KA dengan alas bantalan rel. Sampai membentuk sejenis senjata tajam (sajam) kecil. Yang ujungnya pipih. Dan tajam. Baik berupa besi dari paku atau dari material sejenis.
Besi itu dikaitkan dengan kayu agar tidak terpental ketika dilindas. Panjang kayu sekitar 1 meter, anak-anak harus menggenggamnya dengan kuat-kuat ketika kereta melintas. Meski aksi nekat, ekspresi cemas mereka tak bisa disembunyikan.
Wajah bocah usia sekitar 8-12 tahun itu beberapa tidak menoleh ke material besi ketika roda kereta mulai menggepengkan besi-besi itu. Mata mereka pun sesekali terpejam imbas angin atau hempasan dari kereta. Ketika coba diingatkan, anak-anak itu justru ngeyel. Mengaku tidak takut. “Tidak apa-apa om, berani kok,” ujar salah seorang anak tersebut, Rabu lalu (6/4).
Peristiwa itu terjadi menjelang bedug Magrib. Di perlintasan ini setiap tahun kerap dijadikan warga sekitar termasuk anak-anak untuk ngabuburit. Saat KA baru melintas, anak-anak kembali berkumpul dan bermain di rel. Satu sama lain saling mengingatkan ketika ada KA yang akan lewat.
Perlintasan ini ada di atas jalan penghubung Desa Kaliwedi Kidul-Prajawinangun Kulon. Blok Playangan. Antara jalan dan rel di atasnya, membentuk terowongan. Panjangnya sekitar 10 meter. Tinggi rel di atas aspal 1,9 meter.
Ketika kereta akan datang tak ada aba-aba, kecuali klakson yang diperingatkan masinis dari kejauhan. Serta sesama warga yang saling memberitahu. Kiri dan kanan jalan di bawah rel itu hamparan sawah. Panorama alam khas pedesaan di lokasi ini nyaris lengkap -sungai, sawah, hingga sunset yang tampak jelas. Bonus kereta api yang melintas interval 30 menit.

0 Komentar