Menakjubkan! Fakta Menarik Tentang Kabupaten Kuningan dan Ragam Seni Budayanya

fakta menarik kuningan
Menakjubkan! Fakta Menarik Tentang Kabupaten Kuningan Dan Ragam Seni Budayanya, Foto: ist- radarcirebon.id.
0 Komentar

Desa Cibuntu sendiri mendapatkan penghargaan sebagai Desa Wisata Mandiri Inspiratif 2021. Selain itu, juga mendapatkan penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik tingkat ASEAN di bidang Homestay 2016.

Buat kalian jangan lupa untuk mengunjungi air terjun Gongseng yang memiliki pemandangan menakjubkan di sana. Kalian bisa menikmati fakta menarik Kuningan yang satu ini bersama teman dan keluarga tercinta, sambil healing berwisata bersama.

Keberadaan Air terjun tadi adalah salah satu fakta menarik kabupaten Kuningan, selanjutnya adalah tempat-tempat wisata lain yang tidak kalah serunya.

Macam-macam Seni dan Budaya di Kota Kuningan

1. Upacara seren taun

Baca Juga:Wajib Tahu Nih! 16 Makanan Khas Kuningan yang Menggugah SeleraAyo Borong! 20 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Cirebon Murah Meriah

Seren taun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang.

2. Upacara Tari Cingcowong Cingcowong

Pada zaman dulu merupakan salah satu upacara ritual untuk meminta hujan, upacara ini dilakukan pada saat musim kemarau panjang lebih dari tiga bulan, tradisi awal Cingcowong atau upacara ritual ini dipercayai oleh 6 masyarakat khususnya Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan, setiap datang kemarau upacara ritual Cingcowong selalu dilaksanakan agar lahan pertanian mereka terhindar dari kemarau dan turun hujan.

3. Tari Buyung

Merupakan simbol rasa syukur atas nikmat yang Tuhan yang memberikan alam semesta yang indah dan memberikan banyak manfaat bagi manusia, asal nama tarian ini diambil dari kata Buyung yang berarti alat yang digunakan untuk mengambil air oleh masyarakat Kuningan pada masa dulu, Buyung ini terbuat dari logam atau tanah liat.

Tarian ini memiliki makna ajakan kepada masyarakat khususnya Kuningan untuk lebih mencintai alam semesta pemberian Tuhan, cara mencintainya adalah dengan merawat dan menjaga ekosistem yang ada, salah satu yang harus dijaga adalah air, Kuningan memiliki salah satu sumber air yakni dari Gunung Ciremai.

Tarian ini diperkirakan diciptakan sekitar 1969 oleh Emilia Djatikusumah, ia merupakan istri dari seorang pemuka adat Kuningan bernama Pangeran Djatikusumah.

Tarian ini terinspirasi dari kebiasaan perempuan saat mandi lalu mengambil air dengan menggunakan Buyung, biasanya air akan diambil dari danau, sungai, dan mata air lainnya.

0 Komentar