Kampus ITB Cirebon sudah berdiri sejak 2016. Kampus tersebut merupakan kerja sama antara Kemenristekdikti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Cirebon, dan pihak ITB sebagai pengembangan ITB Multikampus (Kampus Ganesha, Jatinangor, dan Cirebon) sekaligus pengembangan PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama).
Pengembangan laboratorium ini akan di khususkan pada program studi yang saat ini masih harus menggunakan fasilitas laboratorium di ITB Kampus Ganesha. Pembangunan agar mahasiswa tidak perlu lagi ke Bandung untuk praktikum atau mengerjakan Tugas Akhir.
Asrama mahasiswa akan di utamakan bagi mahasiswi, khususnya bagi mahasiswi ITB Kampus Cirebon yang masuk tahun kedua pendidikan di ITB. Pendidikan pada tahun pertama akan ditempuh di ITB Kampus Jatinangor.
Baca Juga:Manfaat Kulit Lemon Yang Ngak Kaleng-kaleng Buat Kesehatan Efek Tubuh Akan Ada IniIndahnya Pemandangan Di Tempat Wisata di Klungkung Wisata Kelas Dunia
ITB Kampus Cirebon juga akan membangun rumah singgah dosen, khususnya bagi dosen yang masih harus beraktivitas di dua kampus lain untuk mempermudah akomodasi. Dalam jangka panjang, ITB telah merekrut dosen baru yang dikhususkan menjadi dosen ITB kampus Cirebon.
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
merupakan  salah satu program studi di SAPPK-ITB, berdiri pada tanggal 14 September 1959. Perencanaan Wilayah dan Kota adalah program studi yang berkaitan dengan berbagai bidang ilmu yang lain, baik ilmu keteknikan maupun sosial ekonomi.
Dalam proses pendidikannya, mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota akan mendapatkan mata kuliah yang berasal dari bidang studi lain seperti geologi lingkungan, perpetaan, dan lain-lain. Selain mata kuliah keteknikan, mahasiswa juga akan mempelajari ilmu-ilmu sosial, ekonomi, dan politik seperti pada kuliah Aspek Sosial dalam Perencanaan, Kependudukan, Pengantar Ekonomika Perencanaan, dan lain-lain.
Sebagai ilustrasi, misalnya pada sebuah area kota, di dalam area tersebut terdapat banyak hal yang harus dipahami oleh seorang planner (sebutan untuk lulusan PWK). Jika seorang planner tidak memahami semua hal tersebut, maka tidak akan dapat membuat perencanaan yang baik.
Dengan perencanaan yang tidak baik, akan dihasilkan suatu kondisi area yang tidak baik pula. Karena itulah, di PWK di ajarkan banyak hal seperti hitungan, ekonomi, sosial, kelembagaan, politik, lingkungan, dan fisik. Perencanaan secara umum diperlukan untuk menciptakan kondisi masa mendatang yang lebih baik lagi; jadi tidak hanya sekedar membangun fisiknya saja.