Mengenal Klasifikasi Desa Wisata: Tingkatan dan Potensi Unggulan dalam Pariwisata Indonesia

Mengenal Klasifikasi Desa Wisata: Tingkatan dan Potensi Unggulan dalam Pariwisata Indonesia
Salah satu wilayah yang termasuk dalam klasifikasi desa wisata. Foto: indonesiaupdate.id -radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, salah satunya tercemin dalam keberadaan desa-desa wisata.

Untuk memaksimalkan pengelolaannya, desa wisata dibagi ke dalam beberapa klasifikasi.

Setiap klasifikasi ini, menggambarkan sejauh mana pengembangan desa wisata tersebut dan potensinya dalam menarik wisatawan.

Berikut ini klasifikasi desa wisata di Indonesia dan apa saja yang menjadi ciri khas dari masing-masing tingkatan.

Baca Juga:Nikmati Sensasi Khas Korea di Rumah: Resep Autentik yang Mudah dan Lezat!7 Makanan Super yang Ampuh Mencegah Kanker Payudara

  1. Desa Wisata Rintisan

Desa wisata rintisan adalah desa yang baru mulai mengembangkan potensi wisatanya. Pada tahap ini, infrastruktur dan sarana penunjang wisata masi terbatas. Meski begitu, desa rintisan memiliki keunikan yang dapat menarik perhatian wisatawan, seperti pemandangan alam yang indah, kekayaan budaya, atau tradisi yang masih terjaga dengan baik. Desa wisata rintisan biasanya mendapat dukungan dari pemerintahan dan berbagai pihak untuk mempercepat proses pengembangannya.

2. Desa Wisata Berkembang

Setelah melewati tahapan rintisan, sebuah desa dapat naik ke tingkat desa wisata berkembang. Pada tahap ini, desa sudah memiliki fasilitas wisata yang lebih memadai, seperti homestay, pusat informasi, hingga fasilitas publik yang layak. Desa wisata berkembang juga mulai aktif dalam mempromosikan diri melalui berbagai media, baik online maupun offline, sehingga mulai dikenal oleh wisatawan berbagai daerah. Pengelolaan wisata mulai melibatkan warga setempat dalam upaya meningkatkan pendapatan desa.

3. Desa Wisata Maju

Desa yang masuk kategori maju telah memiliki infrastruktur lebih lengkap dan pengelolaan yang baik. Pariwisata di desa ini tidak hanya menawarkan pengalaman berwisata, tetapi juga edukasi, budaya dan konservasi alam. Desa wisata maju juga telah memiliki sistem pengelolaan yang lebih profesional, termasuk kerja sama dengan agen-agen perjalanan atau bahkan program pariwisata internasional. Selain itu, desa ini juga memiliki produk ekonomi kreatif yang menjadi daya tarik tambahan bagi para wisatawan.

4. Desa Wisata Mandiri

Desa wisata mandiri adalah puncak dari klasifikasi desa wisata. Desa ini sudah sepenuhnya berkembang dan mampu mengelola pariwisata secara mandiri tanpa ketergantungan pada bantuan eksternal. Desa wisata mandiri memiliki fasilitas yang sangat lengkap, mulai dari sarana penginapan, transportasi, hingga berbagai atraksi wisata yang sudah tersusun dengan baik. Di tahap ini, desa tidak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga mulai merambah pasar wisata internasional. Keberlanjutan wisata dan kesejahteraan masyarakat menjadi fokus utama desa wisata mandiri.

0 Komentar