Menyelami Mereka yang Menggeluti Podcast

Menyelami Mereka yang Menggeluti Podcast
Logo Salon Rumpi, akun Podcast yang dioperasikan Dian Sumarni.
0 Komentar

Atau bagi yang tak ingin diganggu saat mereka ada telepon masuk bisa membeli recorder khusus yang harganya pun ekonomis. “Kalau nanti sudah profesional baru wajib menggunakan mixer dan alat lainnya,” ungkapnya.
Ia juga menyarankan penggunaan aplikasi Anchor saya sudah cukup untuk pemula. Karena di dalamnya sudah sangat lengkap baik untuk back sound dan bisa link ke Spotify atau platform lainnya. Saat ini Spotify memang menjadi platform nomor satu untuk podcast di Indonesia. “Back sound juga salah satu yang bisa mempermanis podcast, bisa juga tambahkan jingle di opening podcast,” tuturnya.
Pemanis lainnnya untuk memberikan identitas pada Podcast bisa tambahkan design foto yang unik untuk Podcast. Tentunya jangan lupa promosikan podcast di media sosial seperti Instagram. Hal terpenting dalam menjadikan podcast bisa didengarkan banyak listener selain konten yang menarik adalah promosi.
“Dan yang terpenting, jangan takut ribet, tudak usah insecure dengan alat dan suara yang seadanya, tentukan konten, berani mencoba, dan konsisten maka monetize akan hadir,” tukasnya.
Abdurohman, podcaster lainnya mengungkapkan kondisi pandemi di tengah Ramadan tahun lalu turut memberikan ide untuk membuat podcast.
Mahasiswa semester 5 asli Cirebon ini kemudian membuat podcast bersama teman-temannya yang kebetulan sedang terlock down di Cirebon dengan nama Ta’Jilan.
Membuat podcast obrolan seputar Ramadan ia pun merasa ini bisa menjadi pilihan mengisi waktu saat pandemi. “Tentu yang jadi tantangannya memang konsistensi,” pungkasnya. (apr)

Laman:

1 2 3
0 Komentar