Ngeri! Ini 5 Metode Hukuman Mati Paling Sadis dan Ekstrim yang Ada di Dunia

hukuman mati
Ilustrasi gambar metode hukuman mati paling sadis dan ekstrim yang ada di dunia. Sumber: National Geographic Indonesia
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Hukuman mati atau eksekusi merupakan metode yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.

Biasanya orang yang ditetapkan dieksekusi merupakan orang yang telah melakukan sebuah kejahatan atau melanggar tabu yang ada di wilayah tersebut.

Tapi hukuman mati pada zaman dahulu tidaklah sesederhana seperti sekarang ini. Bila metode eksekusi yang kalian ketahui adalah dengan ditembak, menggunakan kursi listrik, atau digantung.

Baca Juga:Catat! 5 Doa Nabi Ibrahim, Salah Satunya agar Diberikan Keturunan yang SholehWaspada! 5 Bahaya Tidur Sore, Bisa Meningkatkan Kadar Kolesterol

Beda halnya dengan metode hukuman mati pada zaman dahulu yang terbilagn sangat sadis dan brutal untuk pada terpidana matinya.

Negara-negara yagn hingga saat ini diketahui kerap melakukan hukuman ini adalah Tiongkok, India, Amerika Serikat, dan Korea Utara.

Kalian pasti penasaran bukan metode seperti apa saja yang digunakan orang terdahulu untuk membunuh para terpidana hukuman mati mereka?

Tanpa berlama-lama lagi, berikut ini adalah kumpulan metode hukuman mati yang paling sadis dan terbrutal versi radarcirebon.

Metode ini dimulai sejak 500 SM. Dikenal juga sebagai eksekusi perahu. Korban akan ditempatkan pada dua batang kayu atau perahu yang ditangkupkan dan diberi lubang.

Saat itulah penderitaan mereka akan dimulai. Dengan kepala serta anggota badan mencuat dan tubuh terperangkap di dalam, korban akan dipaksa mengonsumsi susu dan madu.

Kedua makanan itu juga akan digunakan untuk menyiram korban. Keduanya menyebabkan diare yang tak terkendali.

Baca Juga:Kumpulan Cheat GTA 5 Terlengkap Mulai dari Platform PC dan PS5 Produk Toner untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat, Efektif Kurangi Produksi Minyak di Wajah

Penderitaan tidak selesai di sana, dengan kotoran memenuhi perahu, algojo menuangkan madu ke wajah korban yang akan mengundang berbagai serangga dan binatang lain untuk menggerogoti wajah dan tubuh mereka.

Joannes Zonaras seorang teolog Bizantium merinci kengerian skafisme di abad ke-12. Penulis sejarah Bizantium tersebut mengatakan bahwa Persia kuno mengungguli semua orang barbar dari hukuman mereka.

Menjamin agar tidak ada seorang pun yang bisa selamat dari kapa tersebut, perahu-perahu itu dipaku dengan kuat. Selanjutnya mereka menuangkan campuran susu dan madu ke dalam mulut korban hingga korbannya mual.

0 Komentar