Misteri Kematian Domba Terkuak

ajag-hewan
MATI: Anjing hutan alias ajag yang selama ini menghantui para peternak di wilayah ujung Timur Kuningan tersebut berhasil dilumpuhkan, kemarin.
0 Komentar

 KUNINGAN-Upaya warga Cibingbin mengungkap misteri kematian mendadak puluhan domba dan anak sapi dalam satu bulan ini ternyata membuahkan hasil. Warga berhasil menembak mati tiga anjing hutan alias ajag yang selama ini menghantui para peternak di wilayah ujung Timur Kuningan tersebut.
Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Kuningan Lia Priliawati SPT membenarkan kabar tersebut. Lia menyebutkan, tiga anjing hutan atau ajag berhasil ditembak mati oleh warga yang tengah melakukan penjagaan atau siskamling pada Rabu dini hari (23/12).
“Kami mendapat laporan bahwa warga berhasil menembak mati tiga ekor anjing liar yang diduga pemangsa domba ternak warga di Desa Ciirea, Cipondok dan Sukaharja selama ini. Ketiganya ditembak warga menggunakan senapan angin, salah satunya di tengah sawah dan satu lagi di dekat kandang domba warga,” ungkap Lia kepada Radar, kemarin.
Sesuai prediksi, lanjut Lia, hewan buas yang selama ini membuat resah para peternak domba dan sapi di daerah Cibingbin adalah ajag alias anjing hutan. Ini berdasarkan investigasi timnya di lokasi kejadian yang menemukan beberapa jejak kaki di sekitar kandang dan melihat luka pada tubuh hewan ternak yang mati tersebut.
“Ada temuan jejak kaki anjing di lokasi kejadian. Selain itu semua hewan ternak yang mati mengalami luka di bagian leher dan ada juga di bagian dubur dengan kondisi kehabisan darah akibat dihisap hewan buas tersebut. Dengan sudah adanya tiga anjing liar yang ditembak mati oleh warga tersebut berarti menjawab kebingungan warga selama ini,” ujar Lia.
Namun demikian, lanjut Lia, kematian anjing liar tersebut baru sebagian kecil hewan buas pemangsa ternak di Cibingbin. Sehingga, Lia mengimbau kepada warga terutama para pemilik hewan ternak untuk tetap waspada dan terus melakukan penjagaan agar kejadian serangan ajag tidak terulang lagi.
“Kami juga sudah menginstruksikan petugas dari Puskeswan Cibingbin untuk terus memantau perkembangan dan kondisi di lapangan. Untuk masyarakat, diimbau tetap waspada dan terus melakukan penjagaan atau siskamling di wilayahnya masing-masing. Karena biasanya hewan buas semacam ajag hidupnya berkelompok. Mudah-mudahan dengan perburuan dan matinya anjing-anjing tersebut bisa mengatasi kematian domba akibat hama ajag tersebut,” harapnya. (fik)

0 Komentar