New Normal, Indonesia Belajar dari Tiga Negara

New Normal, Indonesia Belajar dari Tiga Negara
0 Komentar

Sementara itu, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengatakan penerapan tatanan baru akan diterapkan pemerintah apabila tiga syarat dari World Health Organization (WHO) sudah terpenuhi. “Sambil menunggu ditemukannya vaksin dan obat, pemerintah dengan serius mengkaji penerapan tatanan baru. Pemberlakuan tatanan baru dan mengakhiri pelaksanaan PSBB dilakukan bila prasyarat yang ditetapkan oleh WHO sudah terpenuhi,” jelas Maruf di Jakarta, Kamis (4/6).
Pertama, tatanan baru dapat diterapkan bila penularan virus sudah terkendali. Hal ini ditunjukkan dengan rasio penyebaran dalam satu wilayah berada di bawah satu (Ro<1) selama dua pekan berturut-turut. Kedua, tersedianya layanan dan sistem kesehatan untuk menangani kasus Covid-19 baru. Ketiga kemampuan dalam melakukan pelacakan yang ditandai dengan kecukupan jumlah pelaksanaan pengujian.
“Pelaksanaan era tatanan baru, khususnya di bidang ekonomi, akan dilakukan bertahap. Yang didahulukan kegiatan industri penyediaan makanan dan minuman. Kegiatan usaha yang berkaitan dengan penyediaan makanan dan minuman, seperti restoran, akan lebih dahulu dibuka secara terbatas. Menyusul ekonomi lain yang berskala besar. Seperti pusat perbelanjaan dan lainnya,” imbuh Ma’ruf.
Pelaksanaan menuju tatanan baru juga dilakukan secara bertahap. Pelaku ekonomi, termasuk ekonomi syariah, dapat menyesuaikan diri dengan tahapan tersebut. Penerapan kebijakan tatanan baru itu, lanjutnya, bertujuan mempersiapkan masyarakat menuju situasi yang tetap menjaga produktivitas. Khususnya di bidang industri dan ekonomi syariah di tengah pandemi Covid-19.
Sementara Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani mengatakan Indonesia bisa belajar dari pengalaman tiga negara dalam menerapkan normal baru. Yakni Brazil, Kosta Rika, dan Korea Selatan. Brazil, mulai menerapkan normal baru meski angka penduduk yang terinfeksi Covid-19 sedang melonjak tajam. Bahkan menjadi kedua tertinggi di dunia.
Kebijakan tersebut muncul tidak lepas dari berbagai konflik politik yang terjadi pada elite tingkat pusat dan daerah yang sebenarnya telah terjadi sejak sebelum pandemi Covid-19. Selanjutnya, Kosta Rika juga sudah memulai normal baru. Menurutnya, pelajaran yang bisa diambil dari negara tersebut adalah tetap bisa melakukan upaya maksimal dan beradaptasi dengan corona. “Meski Kosta Rika memiliki keterbatasan yang cukup besar. Baik dari infrastruktur kesehatan maupun anggaran belanja negara,” terangnya.

0 Komentar