Orang Tua Belum Siap Belajar Tatap Muka

pjj-kota-cirebon
Suasana di ruang kelas. Belajar tatap muka belum diperbolehkan karena potensi penyebaran covid-19. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

PEMBELAJARAN di sekolah beberapa bulan ini diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang direncanakan berjalan sampai dengan akhir tahun nanti. Pertimbangannya adalah angka kasus covid-19 yang terus mengalami peningkatan.
Di sisi lain, orang tua juga khawatir dengan pembelajaran tatap muka. Mengingat situasi yang belum menentu, ditambah kesiapan penerapan protokol covid-19.
Maya Indiartika salah satunya. Ibu satu anak ini mengaku belum siap melepas buah hatinya mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. “Kasus covid-19 masih saja tinggi. Belum aman untuk anak-anak ke sekolah,” kata Maya, kepada Radar Cirebon, Minggu (30/8).
Sistem protokol kesehatan yang akan dipersiapkan oleh sekolah sendiri juga menjadi hal yang perlu dipertanyakan. Apakah sudah memenuhi standar. Belum lagi pengawasan ketika anak sudah mulai belajar di sekolah. “Jujur saya dengan anak usia SD masih belum siap. Sebagai orang tua, saya memilih PJJ,” tandasnya.
Meski begitu, bersama suami dia mempersiapkan anaknya dengan pengetahuan seputar covid-19. Juga bagaimana menerapkan protokol kesehatan setidaknya di rumah. Seperti membiasakan mencuci tangan dan kaki dengan sabun setelah keluar dari rumah meskipun hanya di area tinggal.
Kemudian membiasakan anak menggunakan masker saat keluar rumah. Juga menjaga jarak. Baginya, hal semacam ini jauh lebih penting ketimbang memperdebatkan PJJ atau pembelajaran tatap muka. “Sekarang fokusnya anak bisa menerapkan protkol kesehatan dulu,” terangnya.
Sama halnya dengan Maya, orang tua siswa lainnya, Didi S juga masih khawatir kalau sistem pembelajaran diubah menjadi tatap muka. Apalagi belum tentu sekolah bisa memenuhi protokol kesehatan sesuai standar. “Jangan sampai sekolah menjadi cluster baru,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Kepala SMPK Penabur, Puspa Dewi Handjojo SSi menuturkan, hingga sekarang sekolah terus mempersiapkan protokol kesehatan sampai benar-benar siap. Misalnya menyiapkan wastafel, hingga protokol kesehatan lainnya.
Saat ini, penerapan protokol kesehatan juga diterapkan. Misalnya, setiap orang yang datang ke lingkungan sekolah juga wajib dicek suhu, dicatat identitasnya dan lainnya. Tujuannya, agar ada data bila terjadi sesuatu.
Sampai saat ini, sekolah masih menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan perihal waktu diperbolehkan kembali siswa masuk mengikuti pembelajaran tatap muka. Meskipun segala hal terkait pembelajaran tatap muka sudah siap.

0 Komentar