Pahala yang Berlipat-lipat di Bulan Ramadhan; Apakah Dosa juga akan Dilipatgandakan? Ini Penjelasannya

ramadhan
Indahnya berbagi di bulan Ramadhan. Foto: Intagram/@-saiful_025 - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Pahala yang Berlipat-lipat di bulan Ramadhan; apakah dosa juga akan dilipatgandakan? ini penjelasannya. Kita harus segera tersadar saat melakukan kemaksiatan dan berbuat dosa di bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang mulia. Oleh karenanya, melakukan maksiat di bulan Ramadhan juga berlipat ganda dosanya. Semoga Allah melindungi kita.

Dalam kitab Mathalib Ulin Nuha disebutkan oleh Musthafa bin Saad Al-Hambali bahwa kebaikan dan dosa bisa dilipatgandakan pada waktu dan tempat yang mulia. Beliau berkata,

Baca Juga:Contoh Teks Kultum Ramadhan; Pentingnya Bersyukur dan Menunaikan Zakat FitrahMengenal Jeniper Kuningan, Minuman Jeruk Nipis Peras Menyegarkan dengan Sejuta Manfaat

“Kebaikan dan keburukan (dosa) dilipatgandakan pada tempat yang mulia seperti Mekkah, Madinah, Baitul Maqdis dan di masjid. Pada waktu yang mulia seperti hari Jumat, bulan-bulan haram dan Ramadhan.” [Mathalib Ulin Nuha 2/385]

Ibnu Muflih menjelaskan dan membuat bab terkait hal tersebut;

“Bab Tambahan dosa sebagaimana tambahan pahala pada waktu dan tempat yang mulia.” [Al-Adabus Syar’iyyah hal. 415]

Demikian juga penjelasan dari Syaikh Abdul Aziz bin Baz, beliau berkata:

“Karena bulan Ramadhan memiliki kedudukan yang mulia dan pahala ketaatan apabila dilakukan pada saat itu besar dan dilipatgandakan, demikian juga dosa maksiat, lebih dahsyat dan lebih besar dosanya dibandingkan (apabila dilakukan) pada bulan lainnya.

Jika ada yang bertanya, bukankah ada ayat yang mengatakan bahwa perbuatan baik dilipatgandakan sedangkan dosa dibalas secara proporsional alias tidak dilipatgandakan? Allah berfirman:

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلا مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160)

Terkait dengan ayat tersebut, sebagian ulama menjelaskan bahwa yang dilipatgandakan adalah kualitasnya adzab dan balasannya, bukan jumlah dosanya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Musthafa bin Saad Al-Hambali:

Baca Juga:TINGKATKAN KETAKWAAN, Ini 3 Amalan Utama Bulan RamadhanRekomendasi Tempat Bukber di Sukabumi; Saung Abah, Nuansanya Sunda Banget!

“Berdasarkan perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud terkait dengan pelipatgandaan dosa: Maksudnya adalah dilipatgandakan kualitasnya bukan kuantitasnya (dosa menjadi besar bukan menjadi banyak jumlahnya dengan dilipatgandakan, pent).” [Mathalib Ulin Nuha 2/385]

0 Komentar