Partai Gelora Apresiasi Tahun Baru Imlek Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat

ilustrasi barongsai
ilustrasi barongsai
0 Komentar

Barongsai atau tarian khas etnis Tionghoa ini tidak hanya ada di negara Tiongkok saja, namun barongsai telah dibawa turun temurun hingga ke negara Indonesia.Penari barongsai biasanya mengenakan kostum menyerupai singa.

Satu barongsai diperagakan oleh dua orang penari, satu orang di bagian kepala singa atau yang bertugas memegang topeng kepala singa, sementara satu orang lagi berada di belakang sebagai kaki barongsai. Istilah barongsai ini hanya dikenal di Indonesia.

Barongsai berasal dari kata “Barong” yang berasal dari kata Bali Barong, dan kata “Sai” berasal dari bahasa Hokkian yang berarti singa.

Baca Juga:Megawati Ulang Tahun ke-76, Partai Gelora: Semoga Sehat dan Penuh KeberkahanUntuk Antisipasi Bencana di Kota Cirebon, Buffer Stock Masih Aman

Sedangkan di negara asalnya, Tiongkok, Barongsai ini disebut dengan “Wu Shi” atau secara internasional dikenal sebagai “Lion Dance”.

Barongsai merupakan wujud akulturasi budaya Tionghoa dengan budaya Indonesia. Barongsai telah ditetapkan sebagai warisan kesenian budaya takbenda Indonesia pada tahun 2010, lalu.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa, singa dianggap sebagai simbol keberanian, kekuatan, kebijakan dan keunggulan.

Maka, tarian barongsai ini diselenggarakan pada saat Imlek sebagai pengusir roh jahat, serta agar memberikan kemakmuran dan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.

Barongsai ini diiringi dengan musik yang meriah, menggunakan alat musik simbal, gong, dan terompet. Barongsai biasanya tak hanya diselenggarakan di vihara, kelenteng, dan pecinan saja, namun barongsai diselenggarakan di tempat umum atau di pusat perayaan imlek seperti di lapangan atau mal. (abd)

Laman:

1 2
0 Komentar