Pasar Keuangan Dunia Goncang

salat-idul-fitri-masif-dilarang
Petugas kesehatan melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta. Penyemprotan disinfektan tersebut dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran wabah virus Corona. FOTO: AP
0 Komentar

JAKARTA – Pasar keuangan dunia
mengalami kegoncangan dan kepanikan akibat pandemi penyakit saluran pernafasan
karena Virus Corona (Covid-19). Bahkan Indonesia pun ikut terdampak setelah
virus ini menewaskan empat orang dan menjangkit 69 orang dari data yang
dilaporkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jumat (13/3).

Organisasi kesehatan dunia atau
Pernyataan World Health Organization (WHO) secara telah resmi menyatakan
Covid-19 sebagai pandemi karena telah menjangkiti 135.168 orang di 119 negara
dengan 70.415 orang dinyatakan sembuh dan 4.990 kematian per Jumat (13/3).

Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus di luar Cina hingga 13 kali lipat dengan jumlah negara terdampak yang meningkat drastis. Cina sendiri ada 80.814 kasus dengan total kematian 3.177 sedangkan negara-negara lain Covid-19 baru muncul misalnya di Italia terdapat 15.113 kasus dan 1.016 kematian, Iran 10.075 kasus dan 429 kematian serta Korea Selatan 7.979 kasus dan 71 kematian (selengkapnya lihat grafis).

Baca Juga:Kabar Pasien Positif Corona di RSDGJ Belum TerkonfirmasiUang Tidak Bisa Kembali, SMP Al Azhar Tetap Study Tour, Coret Malioboro dari Daftar Kunjungan

”Sekarang ini pasar keuangan di
seluruh dunia mengalami kegoncangan, kepanikan, kita tidak bisa melawan
kepanikan global tapi pemerintah dan otoritas keuangan akan selalu memantau dan
membuat kebijakan-kebijakan yang cepat,” jelas Presiden Joko Widodo di Bandara
Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Jumat (13/3).

Presiden Jokowi menyampaikan hal
tersebut seusai berkeliling bandara Soekarno-Hatta untuk mengecek fungsi
thermal scanner dan thermal gun di pintu kedatangan internasional bandara serta
proses pembersihan bandara menggunakan disinfektan.

”OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sudah
memberikan relaksasi dan kelonggaran, policynya cepat, BI (Bank Indonesia) juga
memberikan relaksasi dan kelongggaran, pemerintah memberikan relaksasi dan
kelonggaran pajak dan memberikan insentif-insentif,” tambah Presiden.

Meski begitu, Presiden Jokowi belum
akan melakukan lockdown (penguncian) daerah atau negara. ”Belum berpikir ke
arah sana, tapi saya sangat menghargai kerja sama seluruh kementerian dan
lembaga termasuk pemerintah daerah. Saya ingin memberikan apresiasi terhadap
daerah-daerah yang mampu memberikan penjelasan yang baik edukasi ke masyarakat
seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,” ungkap Presiden.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan juga sudah menyatakan pemerintah provinsi menutup Monas, Kebun
Binatang Ragunan hingga Ancol di DKI Jakarta selama dua pekan ke depan,

0 Komentar