Pasca Banjir, Petani Cirebon Rugi hingga Rp23 Miliar Lebih

petani-cirebon
Ribuan hektare areal sawah di Kabupaten Cirebon terendam banjir sehingga petani Cirebon gagal tanam. Foto: Cecep Nacepi/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID- Pasca banjir yang terjadi di awal Januari 2023, petani Cirebon telah merugi hingga puluhan miliar rupiah.

Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mencatat, kerugian petani Cirebon itu karena tanaman padi seluas 5760 hektare di 13 kecamatan di Kabupaten Cirebon tetendam banjir sehingga menyebabkan gagal tanam.

Kepala Distan Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas. ada sekitar 5760 hektare tanaman padi terdampak banjir pada Januari 2023 di 13 kecamatan sehingga menyebabkan petani Cirebon rugi mencapai Rp 23.754.740.000.

Baca Juga:PRIHATIN! Minat Masyarakat Terhadap Seni dan Budaya Cirebon MenurunWarga Jungjang Cirebon Terima Reward karena Tangkap Pelaku Kejahatan

Dijelaskan Asep, ke-13 kecamatan yang lahan sawahnya terendam banjir itu adalah Kecamatan Astanajapura, Mundu, Pangenan, Plered, Gunungjati, Kapetakan, Arjawinangun, Panguragan, Susukan, Gegesik, Kaliwedi, Suranenggala dan Kecamatan Jamblang.

Diungkapkannya, untuk luas lahan yang terdampak banjir di Kecamatan Astanajapura sebanyak 12 hektare. Kecamatan Mundu ada sekitar 7 hektare. Sementara di Pangenan, cuma 3 hektare  tapi hingga saat ini  masih tergenang air. “Tapi dari ketiga kecamatan itu, belum dinyatakan gagal tanam,” ujarnya.

Namun, lanjut Asep, untuk wilayah Tengah, Barat dan Utara, tanaman padi yang terendam air cukup parah. Di Kecamatan Plered misalnya, ada 20 hektare sawah yang terendam banjir.

Kemudian, sambung Asep, di Kecamatan Gunungjati lahan sawah yang terkena banjir seluas 98 hektare.

“Di Gunungjati ada yang mengalami gagal tanam. Sehingga harus dilakukan tanam ulang. Sekitar 57 hektare yang yang mengalami gagal tanam,” katanya.

Di Kecamatan Suranenggala, ada 552 hektare tanaman padi yang terendam banjir. Sebanyak 316 hektare dinyatakan gagal tanam.

Sementara di Kecamatan Kapetakan paling parah dibanding dengan  kecamatan lainnya. Sebanyak 1795 hektare sawah terendam banjir dan sebanyak 1380 hektare dinyatakan gagal tanam.  “Di Arjawinangun yang terkena banjir ada 36 hektare, dan tidak ada gagal tanam,” katanya.

Baca Juga:Ingin Punya Motor, Pelajar di Cirebon Bikin Drama Ngaku DiculikJadwal Samsat Keliling di Kabupaten Cirebon untuk Hari Ini dan Besok, Catat Lokasi dan Jamnya

Sedagkan di Kecamatan Panguragan, ada sekitar 1069 hektare lahan sawah yang terendam banjir. Dari jumlah tersebut, seluas 518 hektare lahan gagal tanam. “Seluas 397 hektare lahan sawah masih terendam air,” ujarnyta.

Banjir juga merendam tanaman padi di wilayah Barat. Seperti di Susukan, ada seluas 447 hektare terdampak banjir dan 55 hektare dinyatakan gagal tanam.

0 Komentar