Patut Ditiru yang Lain! Bacaleg PDIP Majalengka Eti Rohaeti Gratiskan Fogging untuk Antisipasi Demam Berdarah

Bakal calon legislatif (Bacaleg) dari PDIP Eti Rohaeti menanggung secara penuh risiko pengasapan atau fogging di desa Bongas Wetan kecamatan Sumberjaya seiring munculnya dua orang warga setempat terjangkit DBD
PEDULI MASYARAKAT: Bakal calon legislatif (Bacaleg) dari PDIP Eti Rohaeti menanggung secara penuh risiko pengasapan atau fogging di desa Bongas Wetan kecamatan Sumberjaya seiring munculnya dua orang warga setempat terjangkit DBD/ISTIMEWA/RADAR MAJALENGKA.
0 Komentar

MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Munculnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Bongas Wetan, Kecamatan Sumberjaya menjadi perhatian serius bagi Eti Rohaeti.

Bakal calon legislatif (Bacaleg) PDIPerjuangan (PDIP) ini melakukan upaya pencegahan lebih lanjut dengan cara penyediaan fogging atau pengasapan secara gratis.

“Cara ini kami lakukan agar bisa menekan angka DBD di desa kami. Kami upayakan mencegah jangan sampai adanya korban meninggal dunia,” kata perempuan asal Bongas Wetan Kecamatan Sumberjaya ini.

Baca Juga:Waduh, Dua Warga Bongas Wetan Majalengka Terjangkit Demam BerdarahPolisi Buru Perusak Makam Keramat Situs Dalem Lumaju, Kata Polisi Pintu Dirusak dan Batu Nisan Dicabut

Eti menanggung secara penuh risiko penyemprotan atau fogging di desa tersebut.

Kegiatan pengasapan tersebut disetiap blok di antaranya Blok Senin hingga Ahad dan Buah Gede. Eti tidak ingin warganya selalu menjadi korban langganan DBD setiap musim penghujan tiba.

Dari catatan pemerintah desa, bahwa Bongas Wetan masuk daerah endemis DBD. Karenanya Eti berupaya agar desanya bisa bebas dari terjangkit nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

“Cara fogging atau pengasapan ini hanya bersifat sementara untuk membunuh perkembangbiaknya nyamuk. Tetapi cara yang lebih efektif yakni menerapkan pola hidup bersih dan sehat dilingkungan masyarakat,” jelas Caleg Dapil 3 meliputi Sumberjaya, Palasah, Leuwimunding, Rajagaluh dan Sindangwangi ini.

Disamping pengasapan, Eti bersama unsur masyarakat lainnya melakukan kebersihan lingkungan dengan 3M (menguras, menutup dan mengubur) serta menabur bubuk Abate di tempat penampungan air.

Kebersihan lingkungan menjadi cara yang sangat efektif khususnya memberantas tempat-tempat yang disinyalir menjadi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

“Kita berikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar membersihkan lingkungan khususnya yang terdapat banyaknya barang bekas dimana mudahnya air menggenang. Saya meminta kepada masyarakat agar penting dalam menjaga kebersihan lingkungan,” pesannya.

0 Komentar