Nursin, Nelayan sekaligus Pegiat Mangrove Cirebon Masuk Nominasi Penerima Kalpataru 2023

kalpataru-2023
Tim DLH Jawa Barat saat melakukan verifikasi Nursin Subroto sebagai calon penerima Kalpataru 2023. Foto: Deny Hamdani/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID -Pegiat mangrove Cirebon asal Kecamatan Mundu Nursin Subroto (44) diusulkan DLH Provinsi Jawa Barat diusulkan sebagai penerima Kalpataru 2023.

Rencananya penghargaan Kalpataru 2023 akan diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

DLH Provinsi Jabar menilai, Nursin yang merupakan seorang nelayan dan juga perintis wisata Mangrove Kasih Sayang Mundu Pesisir layak untuk mewakili Jawa Barat diusulkan menerima Kalpataru 2023.

Baca Juga:Bangun Jembatan Darurat, Kuwu Penpen: Bantuan dari Dinas PUTRBertahan 2 Bulan, Jalan Raya Lobunta Kembali Berlubang

Tim Verifikasi Kalpataru DLH Provinsi Jawa Barat, Agus Karyatna mengatakan, pihaknya mengusulkan Nursin sebagai penerima Kalpataru 2023.

Kebetulan tahun ini, kata Agus, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tengah fokus ke konservasi lingkungan sehingga Nursin dianggap layak untuk menerima Kalpataru 2023.

“Program KLHK ini sangata  sangat cocok dengan Pak Nursin sebagai pegiat mangrove dan perintis wisata mangrove Mundu,” kata Agus saat verifikasi Nursin sebagai kandidat penerima Kalpataru 2023.

Selain Nursin, lanjut Agus, ada beberapa orang lagi dari Kota dan Kabupaten Cirebon di Jawa Barat yang diusulkan menjadi penerima Kalpataru 2023.

“Kabupaten Cirebon ada Pak Nursin, dan masih ada beberapa lagi dari kota dan kabupaten lainnya di Jawa Barat yang akam kita usulkan sebagai nominasi penerima Kalpataru 2023 di bulan Februari ini,” tuturnya.

Agus mengatakan, Nursin merupakan pegiat dan perintis Wisata Mangrove Kasih Sayang Mundu Pesisir.

“Saya sudah mengenal dan mengamati Pak Nursin sejak hutan wisata mangrove ini masih awal dirintis dan sudah besar seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Baca Juga:Wisata Gratis, Taman Cirebon Power Hilangkan Penat dengan Suasana SantaiCekungan Jalan Sering Sebabkan Lakalantas, Pemcam Asjap Swadaya Lakukan Perbaikan

Sementara itu, Nursin Subroto mengatakan, dirinya sudah bergelut menjadi pegiat mangrove sejak 13 tahun yang lalu. “Sudah 13 tahun saya menanam mangrove dari tahun 2010,” ujarnya.

Nursin menjelaskan meskipun dirinya nelayan, namun dirinya menyempatkan waktu untuk melakukan penanaman mangrove.

“Saya warga lokal Mundu, kerjaan saya nelayan, saya mulai tersentuh menanam mangrove karena saya prihatin abrasi yang semakin parah, sehingga saya tergugah untuk menanam mangrove sebagai cara saya meminimalisir dampak abrasi,” tuturnya.

0 Komentar