“Di antaranya RSD Gunung Jati siap menambah 20 bed, dan secara bertahap bisa sampai 150-an. Sisanya, rumah sakit lainnya juga mengaku siap menambah antara 5-10 bed lagi. Tapi itu belum cukup, karena kondisi saat ini hard case system di kota sedang babak belur,” tuturnya.
Belum lagi jika mengukur kemampuan tenaga kesehatan yang ready dari masing-masing rumah sakit. Karena dalam kondisi saat ini, seorang nakes perlu recovery secara bergiliran. Sehingga, ke depan disepakati jika nakes di salah satu RS kewalahan, bisa dibantu SDM-nya dengan berkordinasi bersama RS lain yang masih ready.
“Terutama dalam kasuistis maternal case, yang membutuhkan penanganan terharap pasien terkonfirmasi positif. Nanti para tenaga kesehatan antara rumah sakit, bisa saling support,” imbuhnya. (abd/azs)