Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Pertama Berkumandang di Cirebon, Bukan Soekarno, Tapi Dokter RS Gunung Jati

Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali dibacakan di Cirebon oleh Soedarsono.
0 Komentar

Saat itu, para pejuang menginformasikan bahwa akan dibacakan teks kemerdekaan, setelah menerima informasi soal kekalahan Jepang.

Menurut Jajat, pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono itu dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat.

Dikutip dari laman Disbudpar Kota Cirebon, pembacaan teks proklamasi ini ternyata didalangi oleh tokoh golongan muda Sutan Syahrir.

Baca Juga:MANTAP, Harga Tiket Pesawat akan Ada Penyesuaian, Kemenhub Masih Melakukan KajianLowongan Kerja Terbaru Dibuka Kemenko Perekonomian, Ditutup 6 Agustus, Gaji Capai Rp5 Jutaan

Saat itu, Sutan Syahrir sudah menerima informasi terkait kekalahan Jepang pada perang dunia 2 dari siaran radio BBC.

Dengan semangat yang menggebu, dia langsung meminta Soekarno dan Hatta untuk membacakan teks proklamasi, namun keduanya menolak.

Syahrir kemudian menghubungi salah satu tokoh pahlawan di Cirebon bernama dr. Soedarsono melalu telegram, dan memintanya membacakan teks proklamasi pada 15 Agustus.

Soedarsono sendiri saat itu menjabat sebagai dokter di Rumah Sakit Oranje atau saat ini RSUD Gunung Jati.

Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan

Teks proklamasi kemerdakaan yang dibaca sendiri masih belum bisa dipastikan, dan masih didalami oleh para peneliti dan akademisi sejarah. 

Namun, informasi pembacaan proklamasi oleh Soedarsono di Alun-Alun Kejaksan sendiri diperkuat oleh catatan Rosihan Anwar dalam buku biografi Sutan Sjahrir.

Di sana juga tidak dijelaskan teksnya seperti apa dan siapa yang membuat.

Baca Juga:Fatwa MUI Haramkan Bipih Haji Dipakai Membiayai Jemaah Lain, Berikut Penjelasan BPKHPesta Rakyat Persib Digelar Minggu 4 Agustus 2024, Berikut Link Daftarnya, Cuma 35 Ribu Sudah Jadi MemberSIB

Kenapa Cirebon?

Berdasarkan catatan sejarah, dipilihnya Cirebon untuk membacakan teks proklamasi pada 15 Agustus tersebut lantaran kota ini dinilai aman dan “senyap”.

Senyap yang dimaksud adalah, para pahlawannya bergerak masif di bawah tanah, sehingga tidak terlihat.

Selain itu, Cirebon juga dinilai strategis karena dekat dengan pusat pemerintahan di Jakarta.

Demikian sekilas sejarah tentang pembacaan proklamasi kemerdekaan yang pertama kali berkumandang di tanah Cirebon pada 15 Agustus 1945. (*)

0 Komentar