Pemkot Cari Hotel Untuk Ruang Isolasi

Masjid-abu-bakar-ash-shidiq
Area Masjid Abu Bakar Ash Shidiq, Ma'had Dhiya'us Sunnah, disterilkan jelang kajian rutin, Ahad siang (15/3).
0 Komentar

“Kota Cirebon perlu menyediakan 50-100 bed. Memang rencana awal Pusdiklatpri dan Gedung Bakorwil. Tapi pada perkembangannya tidak bisa. Jadi harus cari hotel  atau menambah kapasitas rumah sakit. Yakni ruangan yang  kosong dapat digunakan untuk ruang isolasi,” bebernya.
Sementara itu, Ketua RW 15 Taman Nuansa Majasem, Dedi Fachrudin mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan pemkot untuk menerapkan PSBM. Dan pengurus RT-RW menjadi komando di wilayah masing-masing. Memantau lalu lintas warga tiap harinya.
Namun yang menjadi pertanyaan, apakah support berbentuk pulsa itu bisa maksimal. Dibutuhkan juga penekanan melalui imbauan langsung ke RW-RW. “Syukur kalau ada dukungan untuk kegiatan PSBM tingkat RW,” kata Dedi.
Dirinya mencontohkan, bantuan operasional lainnya untuk PSBM selama dua bulan. Kalau di Majasem, mungkin yang akan dilakukan cuma imbauan saja, melalui RT. “Imbauan pemantauan warga datang pergi, juga mewajibkan warga untuk melaporkan melalui ketua RT kalau kedatangan tamu maupun anggota keluarganya yang dari luar kota. Itu penting untuk mewaspadai dan melaksanakan protokol covid 19,” tandasnya.
Kemudian mengajak aktif warga dalam melakukan hal tersebut. Baik melaporkan, sosialisasi maupun melaksanakan protokol, dapat membantu menekan warga terdampak covid.
Senada, Ketua RW 14 Jembar Agung, Herawan Effendi menjelaskan, baru membaca surat edaran dari gugus tugas covid 19. “Saya belum baca SE secara lengkap,” ujar Herawan.
Yang pasti, kata Herawan, pihaknya akan sosialisasi SE tersebut kepada pengurus RT dan RW. Namun sebelum membentuk satgas, Senin (lusa) pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Lurah.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Tresnawaty menyampaikan, masih tingginya tren laju penyebaran kasus virus corona di Kota Cirebon, merupakan sesuatu yang tidak terkendali.
“Covid-19 kenyataannya tidak terkendali. Tapi tidak boleh putus asa. Semua pihak harus penanganan masif dan terus-menerus. Pemkot, Gugus Tugas dan nakes tidak boleh lelah menanganinya. Masyarakat juga harus mendukung dengan mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya singkat.
Seperti diketahui, pemberlakuan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di Kota Cirebon, sebagai upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon mencegah melonjaknya penyebaran virus corona. Dan pengendaliannya, diserahkan kepada pemangku lingkungan terkecil, yakni RT dan RW.

0 Komentar