PEN, Tanam Mangrove

PEN, Tanam Mangrove
TANAM MANGROVE: Penanaman Mangrove Padat Karya dilakukan di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Rabu (21/10). --foto: Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar
0 Komentar

“Mudah-mudahan kegiatan (penanaman mangrove) hari ini mampu membawa berkah, lingkungan tetap hebat, lingkungan tetap lestari,” ucap Kang Uu.
Selain menghadiri acara penanaman mangrove, Kang Uu juga menyerahkan enam Maskara untuk enam desa di Kabupaten Indramayu, yakni Desa Jatibarang (Kecamatan Jatibarang), Desa Kongsijaya (Kec Widasari), Desa Majasih (Kec Sliyeg), Desa Pabeanudik (Kec Indramayu), Desa Dadap (Kec Juntinyuat), dan Desa Kedokan Agung (Kec Kedokan Bunder).
Kepada para kepala desa penerima Maskara, Kang Uu berpesan agar kehadiran Maskara bisa mendorong kreasi dan inovasi desa masing-masing. “Semoga dengan perhatian Pemda Provinsi Jabar ini, desa bisa mandiri, desa bisa juara, ujung-ujungnya masyarakat terus membangun desa,” tutur Kang Uu.
Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Indramayu Bambang Tirtoyuliono mengatakan, selain menjaga lingkungan, program padat karya penanaman mangrove menjadi harapan baru bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
“Kami apresiasi setinggi-tingginya atas upaya KLHK melalui BPDAS-HL Cimanuk-Citanduy yang menghadirkan sisi konservasi dan sisi ekonomi sekaligus, sehingga dapat menumbuhkan ekonomi bagi warga Kabupaten Indramayu,” ujarnya.
Bambang menambahkan, Kabupaten Indramayu sendiri memiliki 12.118 hektare yang dialokasikan untuk menanam mangrove. “Posisi eksisting (mangrove) yang ada di kawasan hutan atau di kawasan lindung seluas 8.023 hektar dan diluar kawasan itu seluas seluas 4.095 hektar,” paparnya. (mid) 

Laman:

1 2
0 Komentar