Pengukuran Rumah untuk Kampung Warna-warni

Pengukuran Rumah untuk Kampung Warna-warni
DIUKUR: DPRKP Kota Cirebon melakukan pengecekan rumah warga yang nantinya akan dicat warna-warni, kemarin (22/4). -FOTO: ABDULAH/RADAR CIREBON
0 Komentar

 
LEMAHWUNGKUK – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon langsung tancap gas dengan melakukan pengecekan rumah warga yang akan dicat warna-warnia. Ya, rumah warga tersebut akan dijadikan Kampung Warna-warni.
Pantauan Radar Cirebon kemarin (22/4), petugas melakukan pengukuran terhadap rumah yang akan dicat warna-warni. Kepala DPRKP Kota Cirebon, Ir Agung Sedijono MSi didampingi Kabid Kawasan Permukiman Wadi SE menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan dengan mengukur rumah warga.
Rencananya, kata Agung, rumah yang akan dicat warna-warni adalah yang di pinggir jalan, kemudian tiga rumah ke belakang. “Memang, semuanya ingin ter-cover, karena lagi-lagi terkait anggaran. Makanya, dari ujung pesisir ke ujung arah Kebon Baru akan dicat warna-warni. Kemudian tiga rumah ke belakangnya,” ungkapnya.
Untuk anggaran, kata Agung, tinggal diusulkan ke perusahaan cat Propan. “Walau target 66 rumah, tidak semua dicat, tapi dari ujung ke ujung,” ujar Agung.
Agung menjelaskan, hingga saat ini belum tahu nilai CSR dari Propan berapa. Karena, target saat ini 66 rumah yang dicat warna-warni. “Kita mendapat gambaran, bibir jalan ke belakang adalah tiga rumah. Sekarang sedang menghitung berapa alokasinya,” terangnya.
Disinggung tentang proyeksi satu rumah akan menghabiskan berapa kilogram cat, Agung belum bisa memastikan. Karena, volume cat tergantung panjang rumah. “Yang dicat dinding hingga genteng. Satu rumah masih belum bisa dipastikan, tergantung catnya,” tandasnya.
Tentang Propan yang rencananya siap menyediakan cat, sementara operasioanl pengecatan oleh Pemkot Cirebon, Agung belum bisa memberikan jawaban. Termasuk dengan wakil walikota Cirebon, dia belum bisa memberi penjelasan karena berkaitan dengan anggaran.
“Untuk itu, kami belum bisa menyampaikan begitu saja. Pengecatan memang harus ada pembiayaan tim. Makanya baru pendataan dulu. Setelah itu dirapatkaan dengan Bu Wakil Walikota. Kalau Propan hanya cat saja,  maka kita harus menyiapkan anggaran operasional pengecatannya,” pungkas Agung. (abd)  
 

0 Komentar