Kenali Penyebab Egg Binding Pada Murai Batu, dan Catat 5 Solusinya Yang Tepat

Penyebab egg binding pada murai batu
Egg binding merupaka salah satu faktor gagalnya pembiakan murai batu/ foto IG lontong_bf
0 Komentar

RADARCIREBON.ID-Penyebab egg binding pada murai batu merupakan persoalan yang kerap terjadi pada peternak murai batu, khususnya peternak yang sedang memulai beternak.

Egg binding atau biasa masyarakat umum menyebutnya dengan telur dengan posisi melintang, kerap menjadi hantu yang menakutkan bagi peternak, tak sedikit dari murai batu kesayangannya mati karena kasus ini.

Penyebab egg binding pada murai batu bisa diatasi dengan mudah dengan syarat kebersihan kandang dan terutama nutrisinya terpenuhi, kematian yang terjadi karena saat terjadi kasus tersebut tidak langsung ditangani dengan baik.

Baca Juga:YUK Mengenal Jenis Jenis Burung Murai Batu Si Raja Hutan Asli Indonesia Nomor 1 Sering Dijumpai di Arena LombaAWAS JANGAN SALAH! Simak 5 Tips Rawatan Harian Murai Batu Fighter Tinggi Agar Jadi Burung Juara

Dalam kondisi seperti ini murai betina kesulitan untuk mengeluarkan telurnya, sehingga banyak energi gunakan untuk mengelurkan telurnya akibatnya ia lemas, kadang terdiam di pojokan kandang dengan napas yang terengah-engah.

2.Penyebab Egg Binding

Egg binding terjadi dikarenakan  pelengketan telur di dinding reproduksi disebabkan gagalnya pengerasan cangkang telur akibat kekurangan kalsium.

Hal ini terjadi karena asupan makanan terutama nutrisi yang dibutuhkan selama pembentukan telur tidak terpenuhi.

Pada umumnya egg binding terjadi pada burung murai muda, saat sedang belajar bertelur.

3. Mengatasi Egg Binding

Setelah mengetahui penyebab terjadinya egg binding pada murai betina, berikut cara mengatasinya agar indukan dapat diselamatkan karena jika dibiarkan akan menyebabkan kematian;

3.1. Isolasi Indukan Dari Kandang Ternak

Salah satu tanda egg binding pada indukan murai batu adalah indukan menyendiri di bawah kandang terkadang berada di pojokan, dengan kondisi terlihat lemas, sayap jatuh ke bawah dan nafas yang terengah-engah.

0 Komentar