Penyebaran Corona di RS Permata dari Pihak Luar

ilustrasi-virus-corona
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Science Photo Library
0 Komentar

CIREBON – Rumah Sakit Permata Cirebon yang sempat muncul tujuh orang terkonfirmasi positif covid-19, telah menemukan benang merah penyebab penyebaran.
Saat ini, semua yang terkonfirmasi positif, telah dipindahkan ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas isolasi. Untuk mengantisipasi ke depannya, keluar masuk orang akan lebih diperketat.
Direktur RS Permata Cirebon, dr H Asad SpTHT membenarkan, adanya tujuh orang yang terkonfirmasi positif. Yakni satu dokter umum di instalasi Hemodialisa, dua perawat di ICU, dan tiga pasien di Hemodialisa. Ada juga satu orang pegawai di bagian umum, namun riwayat penularannya teridentifikasi dari faktor eksternal RS.
Dia menceritakan, benang merah penyebab penyebaran tersebut, awalnya 14 hari yang lalu, ada pasien yang masuk instalasi HD (hemodialisa). Ternyata, pasien tersebut kontak erat dengan kerabatnya yang OTG terkonfirmasi positif, yang baru pulang dari Jakarta. Bahkan ikut mengantar pasien tersebut ke tempat hemodialisa.
“Beberapa hari kemudian, petugas kita ada yang bergejala dan langsung diisolasi. Setelah dicek ternyata swabnya positif,” ujar dr Asad kepada wartawan, kemarin (28/8).
Selain itu, Asad menceritakan faktor penyebab lainnya beberapa waktu yang lalu di ICU, kebetulan ada pasien infeksi paru. Saat di-rapidtest ketika baru dirawat hasilnya non reaktif. Tapi, selang beberapa waktu setelah diswab, ternyata hasilnya positif. “Kemudian dari situlah perawat kita kena,” ucapnya.
Pasca adanya peristiwa ini, pihaknya sudah melakukan swab test masal terhadap puluhan tenaga medis dan pegawainya. Tahap pertama dilakukan terhadap 30 orang, termasuk dirinya sendiri, yang hasilnya negatif. Saat ini pun masih berjalan swab test masal dan skrining rutin terhadap tenaga medis dan pegawai lainnya.
Atas faktor penularan dari luar ini, pihaknya menerapkan kebijakan baru. Semua orang yang masuk berkunjung ke RS, tidak hanya diukur suhu dan disemprot disinfektan saja, tapi diwawancara asesmen. Untuk ditanyai beberapa hal, apakah pernah kontak, pernah bepergian ke zona merah dan lain sebagainya.
“Makanya kita perlukan kejujuran saat diwawancaa ini. Supaya bisa mengetahui yang berkunjung ke RS ini ada risiko tertular dan menularkan atau tidak,” tegasnya.

0 Komentar