Peringatan Dini BMKG! Waspada Potensi Banjir Rob di Wilayah Ini,  Sekitar Tanggal 23-26 Agustus

Masyarakat, khususnya di wilayah pesisir Kota Cirebon, agar selalu siaga dan memantau perkembangan informasi d
Masyarakat, khususnya di wilayah pesisir Kota Cirebon, agar selalu siaga dan memantau perkembangan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – BMKG telah merilis peringatan dini mengenai potensi banjir rob di wilayah pesisir Kota Cirebon. Banjir rob diprediksi akan terjadi pada 23-26 Agustus ini, terutama pada sore hari.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan yang terjadi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Andi Wibowo SSos MSi mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah pesisir Kota Cirebon, agar selalu siaga dan memantau perkembangan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“BPBD, kelurahan, dan kecamatan selalu mengimbau masyarakat agar siap siaga terhadap segala kondisi. Dengan perkembangan teknologi saat ini, informasi terkait banjir rob dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Kami berharap, dengan informasi yang tersedia, kita bisa meminimalisir dampak ketika banjir rob terjadi,” tutur Andi kepada Radar Cirebon, Selasa (20/8).

Andi menjelaskan bahwa BPBD terus memantau kondisi pesisir Kota Cirebon.

Baca Juga:Tetap Siaga Bencana Kekeringan, BPBD Sebut Belum Ada Desa yang Melaporkan Kekurangan Air BersihPekan Depan Museum Topeng Balaikota Dibuka, Ada 120 Jenis Kesenian Topeng Cirebon

Menurutnya, situasi saat ini masih terkendali. Ia menyebutkan bahwa banjir rob biasanya terjadi pada sore hari hingga waktu Magrib.

Selama waktu Ashar hingga Magrib, BPBD melakukan monitoring di wilayah pesisir tersebut.

Titik-titik rawan bencana rob meliputi pesisir pantai dari Kecamatan Kejaksan hingga Kecamatan Lemahwungkuk, serta wilayah perbatasan Kota Cirebon.

“Kami berkomunikasi dengan kelurahan dan kecamatan untuk selalu waspada dan siap siaga terkait potensi bencana. Tidak hanya banjir rob, tetapi kemungkinan bencana lainnya juga harus diperhatikan,” jelas Andi.

“Tugas kami sebagai pemerintah dan masyarakat adalah siap dengan langkah mitigasi yang diperlukan. Minimal, kami perlu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk meminimalisir dampak bencana,” pungkasnya. (ade)

0 Komentar