Petani Gantar Berhasil Panen Raya

Petani Gantar Berhasil Panen Raya
MULAI PANEN: Areal persawahan tadah hujan di wilayah Kecamatan Gantar mulai memasuki musim panen padi. Dimulai dari Desa Bantarwaru dan Sanca. FOTO: KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

 GANTAR – Petani di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Gantar lagi gembira. Sebab, mereka dapat menggelar panen raya padi di tengah ancaman kekeringan yang melanda hampir di semua wilayah Kabupaten Indramayu. Tak hanya itu, hasil panen yang diperoleh pun cukup memuaskan.
Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Gantar Hadi Joko Pramono SE mengatakan, musim panen padi baru dimulai di sebagian Desa Bantarwaru dan Sanca. Selain di Desa Sanca dan Bantarwaru, musim panen diperkirakan berlanjut ke desa-desa lainnya seperti Mekarwaru.
Berdasarkan hasil ubinan di areal persawahan Kelompok Walahar II Desa Bantarwaru, produksi gabah yang diperoleh rata-rata mencapai 8 ton perhektare. “Hasil panen cukup bagus, minim serangan hama dan OPT,” kata dia kepada Radar, kemarin.
Keberhasilan ini, ungkap dia, berkat kepatuhan para petani dalam menyiasati musim tanam gadu. Sadar tanah sawah tadah hujan, mereka sudah memulai melaksanakan percepatan masa tanam pada bulan Februari-Maret. Saat hujan masih turun.
Petani juga menerapkan sejumlah teknologi padi yang diperkenalkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu serta instansi terkait. Teknologi tersebut meliputi penggunaan varietas unggul, penerapan metode tanam jajar legowo, aplikasi pupuk berimbang, serta sistem pengairan mengandalkan sumur pantek dan pompanisasi.
Joko menuturkan, pada musim gadu membuat petani dan stake holder pertanian di Kecamatan Gantar putar otak. Demi menyelamatkan tanaman padi, dilakukan pompanisasi memanfaatkan sumber air dari Sungai Cipunegara maupun Waduk Cipancuh.
Hasilnya menggembirakan. Pompanisasi mampu menyelamatkan ribuan hektare sawah padi petani yang terancam kering. Upaya penyedotan dilakukan agar usaha pertanian yang menjadi tumpuan mata pencaharin petani sawah tadah hujan tetap berkelanjutan meski musim kemarau melanda. “Mayoritas disini sawah tadah hujan. Satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan air untuk persawahan hanya dengan pompanisasi,” ujarnya.
Pun demikian pihaknya tidak menampik. Sejumlah desa lainnya di Kecamatan Gantar lagi dilanda krisis air untuk persawahan menyusul susutnya sumber air waduk Cipancuh. Diantaranya Desa Situraja, Gantar dan Mekarjaya. (kho) 

0 Komentar