Petani Mulai Sulit Cari Pupuk

Petani Mulai Sulit Cari Pupuk
TERANCAM GAGAL PANEN: Para petani di Kabupaten Cirebon sedang mendapat ujian besar. Selain susah mendapat air di musim kemarau, mereka juga kesulitan mendapatkan pupuk. ILMI YANFAUNNAS/RADAR CIREBON
0 Komentar

 
SUMBER – Pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Semua sektor masih terdampak. Pun di sektor pertanian, para petani dibuat sulit. Terlebih, memasuki musim kemarau. Sulit mendapat air. Akibatnya, masa panen terancam gagal.
Sekretaris Majelis Pertimbangan DPC Serikat Petani Indonesia kabupaten Cirebon, Dedi Supriyatno mengatakan, tahun ini memang menjadi tamparan hebat bagi para petani yang menggarap sawahnya. Selain terdampak Covid-19, mencari pupuk jenis ZA dan Phonska sulit. Khususnya di Wilayah Timur Cirebon (WTC). Yang meliputi, Kecamatan Lemahabang, Astanajapura, Pangenan, dan Kecamatan Gebang.
“Itu yang kami rasakan. Tapi tidak menutup kemungkinan wilayah barat dan utara juga mengalami kesulitan pupuk,” kata Dedi, kepada Radar, kemarin.
Pria yang akrab disapa To’eng itu berharap Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon segera melakukan sidak lapangan atas kelangkaan  pupuk tersebut. Sebab, di masa pandemi ini petani hanya mengandalkan  kebutuhan sehari-harinya dari hasil pertanian.
“Konon katanya ada regulasi baru dari pemerintah untuk merealisasikan program kartu tani. Katanya juga dari target 12 juta petani baru menjangkau 9 juta lebih petani,” ungkapnya.
Menurutnya, dirut pupuk harus bertanggung jawab jika nantinya terjadi kelambatan dalam pendistribusian pupuk. Sebab, keterlambatan hanya akan merugikan semua pihak khususnya para petani dalam berproduksi. “Harus tanggung jawab kalau pupuk sampai telat karena bisa menurunkan produktivitas. Selain itu, para dirut harus bertanggung jawab kepada para petani gara-gara pupuk telat,” tuturnya.
Mengenai hal ini, tambah To’eng, jika mengutip persyataan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh Direktur Pupuk Indonesia bersama-sama menyelesaikan permasalahan pupuk bersubsidi untuk mendukung perkembangan sektor pertanian ke depan.
“Jadi persoalan pupuk harus bisa diselesaikan. Dinas Pertanian pun harus turun. Agar persoalan kelangkaan pupuk tidak berkepanjangan,” pungkasnya. (sam)  

0 Komentar