PMI Rugi Rp2 Miliar

PMI Rugi Rp2 Miliar
RUGI BESAR: Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Hj Sri Heviyana melihat dari dekat kondisi kantornya yang ludes terbakar. FOTO: ANDRI WIGUNA/ RADAR CIREBON
0 Komentar

 
 
PLERED – Kerugian akibat peristiwa kebakaran di markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon diperkirakan mencapai angka Rp2 miliar. Kerugian terbesar berasal dari alat pendingin coldroom atau mesin pendingin ruangan untuk penyimpanan labu darah yang mencapai Rp1 miliar lebih.
Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Hj Sri Heviyana mengungkapkan, selain gudang logistik yang membuat seluruh peralatan penanganan dan penanggulangan kebencanaan milik PMI ludes terbakar, ada beberapa  bagian di kantornya yang juga terbakar yakni mesin pendingin coldroom yang harganya cukup mahal.
“Mesin ini harganya Rp1 miliar lebih. Sedang lihat kerusakannya. Kalau bagian dalamnya hangus ya otomatis harus ganti. Mesin ini untuk mendinginkan ruangan penyimpanan. Kapasitasnya bsia menyimpan 4.000 labu darah,” ujarnya, Rabu (9/9).
Heviyana mengaku belum mengetahui penyebab pasti terjadinya kebakaran tersebut. Namun diakuinya, bagian yang terbakar merupakan bangunan baru yang umurnya kurang lebih satu tahunan.
“Untuk penyebab pasti, kita masih tunggu informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian. Tapi kalau dari analisa sementara, informasinya dari korsleting listrik. Ini gedung baru, bagian belakang itu sekitar setahunan umurnya,” imbuhnya.
Akibat tidak berfungsinya mesin pendingin untuk peyimpanan darah, PMI akhirnya memutar otak dan menempatkan stok darah yang ada ke mesin pendingin yang kapasitasnya jauh lebih kecil.
Heviyana sudah melaporkan musibah kebakaran tersebut ke PMI Provinsi Jawa Barat maupun pusat. Respons yang diterima cukup bagus, di mana dari pihak PMI provinsi dan pusat siap membantu persoalan yang dihadapi. Hal yang sama pun diharapkan dilakukan oleh Pemkab Cirebon untuk bisa membantu PMI dalam melakukan upaya recovery pasca peristiwa kebakaran.
“Mudah-mudahan dari Pemkab Cirebon ada perhatian khusus, karena PMI ini kan pelayanannya tidak bisa ditunda-tunda dan segera sifatnya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Cirebon, dr Suwanta kepada Radar menuturkan, pelayanan di PMI Kabupaten Cirebon tetap berjalan seperti biasanya. Hanya saja beberapa jam pasca kebakaran sempat terganggu karen menunggu proses pemadaman selesai.
“Untuk operasional kita masih tetap normal meskipun dengan kondisi yang terjadi saat ini. Untuk pelayanan lancar. Bahkan, pada saat kebakaran saja, kita hanya berhenti melayani selama kurang lebih 2,5 jam. Setelah itu kita lakukan pelayanan lagi karena banyak masyarakat yang membutuhkan darah,” jelasnya. (dri)

0 Komentar