Pohon Sheba: Penemuan Kuno yang Hidup Kembali dan Menawarkan Potensi Obat

Pohon Sheba
Pohon Sheba. Foto: sains.sindonews.com - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Pohon Sheba adalah sebuah penemuan botani yang luar biasa, berasal dari benih kuno yang berusia ribuan tahun.

Ditemukan di wilayah Yudea, benih ini berhasil tumbuh menjadi sebuah pohon yang subur, menjadi bukti hidup dari masa lalu yang jauh.

Benih tersebut diperkirakan berasal dari antara tahun 993 hingga 1202 Masehi dan kemungkinan besar berasal dari populasi pohon yang kini telah punah di wilayah Levant Selatan, yang mencakup Israel, Palestina, dan Yordania modern.

Baca Juga:4 Kandidat Calon Gubernur Jawa Barat 2024: Siapa Saja yang Bersaing Merebut Kursi Pemimpin?Mengungkap Kehebatan Teknologi Ray Tracing PS5: 5 Fitur Game yang Makin Memukau

Yang lebih menarik para peneliti meyakini bahwa Sheba dapat menjadi sumber dari “tsori” yang disebutkan dalam Alkitab, yaitu ekstrak resin yang terkait dengan penyembuhan dalam kitab Kejadian, Yeremia, dan Yehezkiel.

Para ilmuwan berhasil menumbuhkan pohon dari benih kuno yang ditemukan di sebuah gua di Gurun Yudea.

Pohon ini diperkirakan berasal dari spesies yang telah punah dan memiliki khasiat obat yang tercatat dalam beberapa bagian Alkitab.

Setelah menunggu selama 14 tahun, benih yang berusia 1.000 tahun ini ditemukan oleh para arkeolog pada akhir tahun 1980-an.

saha para peneliti akhirnya membuahkan hasil, dan mereka berhasil menumbuhkan pohon yang diberi nama “Sheba” ini, yang kini tingginya mencapai sekitar 3 meter.

Awalnya, para peneliti menduga bahwa Sheba mungkin merupakan sumber dari “Balsam Yudea,” parfum dan dupa berharga di zaman kuno.

Namun, setelah dilakukan analisis kimia ditemukan bahwa Sheba tidak mengandung senyawa aromatik yang menjadi ciri khas Balsam Yudea.

Baca Juga:Saksikan Fenomena Bulan Mini: Asteroid Terjebak Gravitasi BumiMenghadapi Banjir dengan Inovasi: Keunggulan Padi Apung dalam Pertanian Berkelanjutan

Sebaliknya, Sheba kaya akan senyawa dengan khasiat obat, termasuk pentacyclic triterpenoids yang memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker, serta squalene yang berfungsi sebagai antioksidan dan dapat melembutkan kulit.

Para peneliti mengklasifikasikan Sheba dalam genus Commiphora, yang merupakan bagian dari keluarga pohon kemenyan dan mur (Burseraceae).

Tanaman ini umumnya ditemukan di Afrika, Madagaskar, dan Semenanjung Arab. Meskipun belum berbunga, analisis menunjukkan Sheba memiliki kedekatan genetik dengan tiga spesies Commiphora dari Afrika Selatan.

Pohon ini terkenal karena menghasilkan biji yang digunakan untuk memproduksi shea butter, bahan yang banyak digunakan dalam industri kosmetik dan makanan.

0 Komentar