Rangkaian HSN dan PRC, PCNU Kabupaten Cirebon Adakan Diskusi Sufistik, Cholil Efek Rumah Kaca tak Sangka Lagunya Diapresiasi Santri

PCNU Kabupaten Cirebon
PCNU Kabupaten Cirebon menggelar diskusi sufistik dengan menghadirkan vokalis band Efek Rumah Kaca peringati HSN dan PRC, Minggu (5/11). Foto: PCNU Kab Cirebon
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Kabupaten Cirebon mengadakan forum diskusi yang dihadiri vokalis band Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud.

Diskusi yang digelar Pengurus Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Kabupaten Cirebon itu bertajuk “Musik Sufistik: Bedah Lirik ‘Putih’ Efek Rumah Kaca.”

Acara inisiasi PCNU Kabupaten Cirebon tersebut berlangsung di Panggung Utama Arena Pekan Raya Cirebon (PRC), Watubelah, Sumber, Cirebon, pada Minggu, 5 November 2023.

Baca Juga:Perkiraan Cuaca Selasa 7 November 2023, Wilayah Cirebon Full Berawan, Waspada Hujan Tiba-tibaDaftar Caleg, Walikota Cirebon Mengundurkan Diri, Eti Herawati Ditunjuk Jadi Plt Hingga Akhir Masa Jabatan

Cholil menyebut bahwa sebagian lagu yang ia ciptakan hanya merupakan bagian dari memori kehidupan sehari-hari yang ia tangkap sewaktu kecil.

Cholil mengaku tidak menyangka akan mendapatkan respons yang membanggakan, terutama dari kalangan pesantren.

“Saya cuma menyuarakan pengalaman yang didapat di masa kecil,” katanya.

Menurut Cholil, musik memiliki kekuatan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Termasuk pesan-pesan pelestarian lingkungan dari kacamata agama.

“Ada juga perasaan ingin membuktikan bahwa dengan bermain musik, enggak harus jauh dari agama. Melalui lagu-lagu yang kami ciptakan, sebenarnya ERK ingin memaknai relijiusitas secara lebih luas,” tegas Cholil.

Misteri lagu “Putih”

Cholil mengatakan, proses kreatif di dalam album “Sinestesia (2015)” terutama untuk tembang yang bertajuk “Putih” merupakan jawaban atas sebuah tantangan yang hadir.

Yakni, sebabak upaya untuk melahirkan karya yang cukup berbeda ketimbang dua album yang sudah diluncurkan sebelumnya.

“Biasanya kami membuat lagu dengan format yang lebih simpel dan struktur yang sederhana. Di dua album yang sebelumnya, lagunya masih dengan tipikal standar durasi tiga sampai empat menitan,” katanya,

Baca Juga:WOW! Inilah Gaji Megawati Hangestri di Korea Selatan, Simak Juga Outfit Kekinian yang Dipakai MegatronPeserta CPNS dan PPPK Wajib Simak, Inilah 3 Dokumen yang Wajib Dipersiapkan saat Seleksi Kompetensi, Apa Saja?

“Tetapi di album Sinestesia kami menantang diri untuk membuat lagu yang lebih kompleks dan dengan durasi yang cukup panjang, tapi diupayakan tetap ringan didengar,” ungkapnya.

Lagu “Putih” berdurasi 09:46 menit untuk versi album dan 09:48 format unduh digital. Tembang ini memuat pesan tentang kematian sekaligus kelahiran dalam siklus hidup manusia.

“Putih sejatinya dua lagu yang digabung menjadi satu. Bagian pertama menggambarkan suasana kehilangan dan yang kedua bercerita tentang kebahagiaan,” katanya.

0 Komentar