Revitalisasi, Ratusan Pedagang Kena Imbas

0 Komentar

GUNUNG JATI – Rencana penataan kawasan wisata religi Makam Sunan Gunung Jati akan mulai dilakukan tahun depan. Kebijakan tersebut otomatis akan berdampak kepada sekitar 102 pedagang yang ada di ring satu lokasi tersebut.
Hal tersebut disampaikan Kepala Disbudparpora Kabupaten Cirebon, H Hartono saat ditemui Radar Cirebon, kemarin. Menurutnya, rencana penataan kawasan tersebut sedianya dilakukan pada tahun ini. Namun, batal dilaksanakan karena anggaran untuk penataan tersebut terkena refocusing untuk penanganan Covid-19.
“Harusnya sih tahun ini mulai penataan. Tapi mundur setahun karena ada Covid-19. Anggarannya kena refocusing,” ujarnya.
Ditambahkannya, anggaran untuk penataan kawasan tersebut berasal dari bantuan keuangan (bankeu) pemerintah pusat dan provinsi. Untuk tahap pertama rencananya akan dikucurkan sebanyak Rp15 miliar dan akan dilanjutkan lagi selama dua tahun ke depan.
“Untuk tahap pertama Rp15 miliar. Nanti tahun depannya ada lagi, sampai totalnya selama tiga tahun,” imbuhnya.
Pro dan kontra terkait rencana tersebut tentu tidak bisa dihindari. Terlebih, ada sekitar 102 pedagang yang bakal terdampak.
Pemkab Cirebon sebenarnya sudah melakukan beberapa upaya agar para pedagang tertata dengan rapi. Salah satunya adalah, Pemkab Cirebon membuat 151 kios untuk para pedagang. Hal itu dilakukan secara bertahap sejak 2017, 2018 dan 2019. Namun, diakuinya, sejumlah pedagang muncul lagi dan kembali ke lokasi yang dianggap lebih strategis.
“Dulu sudah sempat kita relokasi. Kita bikin 151 kios. Di sananya penuh. Di sininya muncul (pedagang) lagi,” ungkapnya. (dri)
 

0 Komentar