Ricuh Tahapan Pilwu di Kabupaten Cirebon, Ternyata Ini Penyebabnya

CIREBON, RADARCIREBON.ID- Pengambilan atau pengundian nomor urut sebagai salah satu tahapan Pilwu atau Pemilihan Kuwu di Kabupaten Cirebon berlangsung ricuh, Senin 18 September 2023.

Kericuhan saat pengambilan atau pengundian nomor urut calon kuwu yang akan ikut Pilwu Serentak itu terjadi di Desa Kapetakan, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon.

Dua massa pendukung dari masing-masing calon kuwu saling lempar batu.

Untungnya, di lokasi kejadian ada petugas kepolisian yang sudah siaga. Sehingga peristiwa itu dapat dikendalikan.

BACA JUGA: Pilwu di Kabupaten Cirebon: Ini Nama 100 Desa yang Gelar Pilwu Oktober 2023 dan Tahapannya hingga Pelantikan

Kapolres Cirebon Kota Beberkan Penyebab Kericuhan

Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP M Rano Hadiyanto didampingi Kasat Reskrim AKP Perida Apriani Sisera Panjaitan dan jajarannya langsung datang ke lokasi tawuran atau lokasi kericuhan.

“Pada saat proses pemberian nomor urut calon, masing-masing pendukung saling ejek. Sehingga, ada yang tidak bisa mengontrol emosi dan terjadilah pelemparan (menggunakan batu, red),” kata Kapolres Ciko AKBP M Rano Hadiyanto kepada awak media.

Untungnya, di lokasi kejadian petugas kepolisian dari Polsek Kapetakan, Polres Cirebon Kota, dan Satpol PP sudah siaga sejak pagi hari. Sehingga, saat kedua pendukung bentrok, petugas yang ada di lokasi kejadian segera meredam aksi massa.

“Kami dari Polres dan Polsek sudah standby sejak pagi. Sehingga, kejadian segera diredam. Tidak memakan waktu lama, kejadian pelemparan yang terjadi antarpendukung bisa kami cegah dan selesaikan,” jelas AKBP M Rano Hadiyanto.

BACA JUGA: Telan Anggaran Rp15 Miliar, Pilwu 100 Desa di Kabupaten Cirebon Tetap Lanjut

Sampai dengan pukul 10.30 WIB, proses pemberian nomor urut calon kuwu sudah selesai. Masing-masing pendukung calon kuwu dipastikan oleh kepolisian sudah pulang ke rumahnya masing-masing.

Kapolres menyampaikan kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa. “Kedua simpatisan sudah kembali ke rumah masing-masing. Saat ini masih dalam proses penyelidikan. Apabila terbukti, kita amankan,” tandasnya.

Sementara itu, pasca kericuhan antarpendukung calon kepala desa itu, beberapa orang mendatangi Puskesmas Kedaton Desa Kapetakan untuk mendapat perawatan medis akibat lemparan batu.

Berita Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar