CIREBON – Imbas pandemi covid-19, membuat masyarakat merasa khawatir untuk berkunjung ke rumah sakit. Sehingga, pasien umum yang berobat dan menjalani perawatan di RSUD Waled pun mengalami penyusutan hingga mencapai 60 persen.
Wakil Direktur Umum RSUD Waled, Zaenal Abidin kepada Radar mengatakan, pandemi covid-19 mempunyai imbas besar bagi RSUD Waled.
“Imbasnya cukup besar. Terutama pada pasien yang berobat ke RSUD Waled. Terjadi penyusutan pasien hingga mencapai 60 persen,” ungkapnya, kemarin.
Zaenal mengatakan, masyarakat sangat khawatir jika berobat ke rumah sakit di tengah wabah covid-19. “Jadi memang ada ketakutan pada masyarakat ketika ingin berobat ke rumah sakit. Mereka khawatir dengan covid. Jadi mereka mungkin lebih memilih membeli obat diapotik ketimbang harus berobat ke rumah sakit,” ujarnya.
Hampir mayoritas pasien BPJS kesehatan yang mengalami penyusutan. “Karena memang pasien kami yang berobat itu hampir sebagian besar pasien BPJS Kesehatan,” tuturnya.
Akibat penyusutan pasien hingga mencapai 60 persen, sehingga membuat RSUD Waled mengalami kerugian. “Pendapatan kami dari pasien hilang 60 persen akibat penyusutan pasien. Sedangkan pengeluaran kami seperti biaya operasional atau memberikan honor kepada karyawan kami yang non PNS tetap berlangsung,” tuturnya.
Untuk mengefektifkan biaya pengeluaran selama penyusutan pasien, maka pihaknya mengurangi sejumlah pelayanan dokter dipoliklinik. “Paling yang bisa diefisiensikan yakni pelayanan dipoliklinik kita kurang pelayanan karena memang sepi akibat penyusutan pasien,” pungkasnya. (den)