Ruang Isolasi BKKBN Kurang Peminat

0 Komentar

CIREBON – Fasilitas medis yang menjadi tempat perawatan/isolasi pasien Covid-19 di Kota Cirebon, hampir penuh. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cirebon, sejak awal menyiapkan opsi pemanfaatan gedung milik pemerintah untuk dijadikan ruang isolasi. Mulai dari Gedung Negara eks BKPP, Gedung Pusdiklatpri, tapi akhirnya memilih Pusdiklat BKKBN.
Gedung Pusdiklat BKKBN yang berlokasi di Jalan Sudarsono sendiri, selain difungsikan sebagai ruang isolasi ketika rumah sakit overload, kesehariannya juga telah dimanfaatkan sebagai lokasi skrining masal berupa rapid test maupun swab test. Namun, pemanfaatan ruang isolasi, sejauh ini masih minim.
Petugas pengelola BKKBN mengakui, jika sejak awal kamar-kamar di Pusdiklat BKKBN ini, disulap menjadi ruang isolasi. Baru beberapa saja orang yang memanfaatkannya untuk mengisolasi diri, setelah hasil rapid test-nya menyatakan reaktif. Hingga saat ini, ruang isolasi di gedung tersebut masih banyak yang belum ditempati.
“Seingat saya baru ada beberapa. Yang paling lama itu dulu, waktu ada salah satu staf pegawai di Pemda yang reaktif. Isolasi di sini sampai lima hari. Yang lainnya baru semalam isolasi minta pulang. Lebih milih isolasi mandiri di rumah,” ujar salah satu penjaga gedung.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes juga mengakui, jika masyarakat yang terkonfirmasi positif hasil swab test maupun reaktif rapid test, kurang berminat untuk mengisolasi diri di gedung Pusdiklat BKKBN. Padahal, fasilitas istirahat maupun kebutuhan makanan dan minuman, sudah dijamin oleh pemerintah.
“Nggak tahu kenapa. Dari awal yang positif atau reaktif ditawarkan isolasi di Pusdiklat BKKBN pada nggak mau. Padahal, ketika seorang positif tanpa gejala, isolasi mandiri di rumahnya bisa saja, asalkan fasilitasnya memadai. Kalau di rumahnya yang tinggal orangnya banyak, potensi menularnya besar. Mestinya isolasi di BKKBN lebih aman,” ujarnya.
Di gedung Diklat BKKBN, terdapat sejumlah ruangan yang dijadikan tempat isolasi covid-19. Satu ruangan berisi 4-6 bed. Di dalam ruangan tersebut, dilengkapi fasilitas AC, TV, dan kamar mandi. Juga lemari untuk menyimpan pakaian dan perlengkapan kebutuhan pasien yang menjalani isolasi.

0 Komentar