Rumah Akhir di Sebelah Masjid

Rumah Akhir di Sebelah Masjid
0 Komentar

BANDUNG- Jenazah putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, telah tiba di Bandung, tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Rencananya pemakaman dilakukan pagi ini di tempat pemakaman keluarga di Desa/Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
Diketahui, jenazah Eril diterbangkan dari Swiss pada Sabtu (11/6) sekitar pukul 10.10 waktu Swiss atau 15.10 WIB. Jenazah tiba di Indonesia sekitar pukul 15.45 WIB kemarin melalui Bandara Soekarno Hatta kemudian dibawa ke Bandung.
Jenazah Eril disemayamkan di Gedung Pakuan. Ridwan Kamil langsung memimpin salat jenazah. Salat itu diikuti sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jabar. Di antaranya Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Suntana MSi, hingga Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja.
Para tamu yang ingin melayat juga diizinkan sejak pukul 22.00 WIB semalam hingga pukul 08.00 WIB pagi ini. Setelah pukul 08.00, selanjutnya proses pemakaman jenazah Eril.
Sementara itu, melalui akun sosial medianya, Ridwan Kamil sempat mengungkapkan bahwa dirinya sudah menyiapkan tempat terbaik bagi Eril. Tempat yang istimewa yang didesain langsung oleh Ridwan Kamil sebagai rumah terakhir.
“Sudah aku siapkan sebuah tempat yang istimewa. Sudah aku desainkan sebuah rumah akhirmu yang indah. Di sebelah sungai kecil, dengan pemandangan gunung dan pesawahan hijau yang permai,” ungkap Kang Emil –sapaan akrabnya-.
Menurutnya, rumah akhir Eril akan berada di sebelah masjid dan berada di kampung halaman Atalia. Nama masjid tersebut juga sudah ditentukan oleh Ridwan Kamil, yakni Masjid Al-Mumtadz.
“Rumah akhirmu berada di sebelah masjid. Masjid yang bertempat di kampung ibumu. Masjid yang didesain dan sedang dibangun ayahmu. Dan yang terpenting, Masjid ini dinamai seperti namamu. Masjid Al-Mumtadz,” jelasnya.
Kang Emil juga mengatakan bahwa tidak sia-sia memilihkan nama penuh doa itu kepada Eril. Seperti diketahui, Al Mumtadz berarti terbaik. “Terbaik adalah caramu menjalani hidup di dunia fana ini. Filosofi hidup Eril: ‘Berjuta doa akan dipanjatkan dari berjuta kebaikan yang ditaburkan’,” tulis Kang Emil. (jrl)

0 Komentar