Rumah Sakit Tanpa Kelas Mega Gotong Royong Kini Sepi dan Nyaris Tak Berfungsi

Petugas keamanan menunjukan kondisi ruangan rawat inap Rumah Sakit Tanpa Kelas Mega Gotong Royong yang kosong.
Petugas keamanan menunjukan kondisi ruangan rawat inap Rumah Sakit Tanpa Kelas Mega Gotong Royong yang kosong.
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Rumah Sakit tanpa kelas Mega Gotong Royong yang diresmikan langsung oleh Presiden RI ke-4, Megawati Soekarno Puteri pada tahun 2013 yang lalu, kini sepi dan nyaris tak berfungsi. 

Sepinya rumah sakit tanpa kelas tersebut diduga karena lokasi rumah sakit berada di tepi laut Desa Gebang Mekar, jauh dari kawasan pemukiman masyarakat.

Pantauan di lokasi Rumah Sakit tanpa Kelas Mega Gotong Royong, tampak rumah sakit yang berdiri di atas lahan sekitar 5000 meter di pinggir pantai itu, tidak ada kegiatan pelayanan apapun. Sementara itu, sejumlah ruang rawat inap tampak hanya berisi tempat tidur tanpa bad. Sejumlah fasilitas, seperti kamar mandi dan toilet tidak berfungsi, terlihat seperti bangunan yang tidak berpenghuni. 

Baca Juga:Rektor UMC Meresmikan Kandang Permakultur di Desa Gunungmanik Kabupaten KuninganTekan Inflasi melalui Operasi Pasar Bersubsidi

RS tanpa kelas yang sudah beroperasi belasan tahun tersebut tidak tampak perubahan ke arah yang lebih maju layaknya rumah sakit yang menerima pelayanan kesehatan selama 24 jam. Peralatan kesehatan pun tidak ditemui di beberapa ruang rawat inap.

Petugas penjaga rumah sakit tanpa kelas, Ono Sumasno mengatakan, dirinya yang bertugas sebagai penjaga keamanan di RS tersebut harus bekerja ekstra keras. Karena, selain menjaga keamanan juga harus memelihara kebersihan RS yang setiap hari harus tampak bersih.

Dikatakan Ono, sampai saat ini yang berjalan hanya pelayanan kesehatan biasa, dimana buka dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Petugas berjumlah 12 orang yang terdiri dari bidan dan perawat. 

“Mereka berasal dari beberapa daerah yang jauh dari Kecamatan Gebang seperti Majalengka, Brebes dan lainnya. Mereka ditugaskan oleh DPP PDI Perjuangan dan bekerja secara shift dengan pembagian hari kerja masing-masing setiap hari datang tiga petugas. Kalau setiap hari sih ada saja yang datang berobat bukan saja dari Desa Gebang Mekar tapi juga desa tetangga mungkin karena cocok berobat disini,” tuturnya.

Menurut Ono, saat ini di RS tanpa kelas hanya sebatas pelayanan pemeriksaan kesehatan biasa tanpa ada pelayanan rawat inap. Masyarakat yang datang berobat ke RS tanpa Kelas Mega Gotong Royong Gebang ini, sambung Ono, mungkin karena memanfaatkan pengobatan yang dilakukan gratis.

0 Komentar