Saksikan Fenomena Bulan Mini: Asteroid Terjebak Gravitasi Bumi

Fenomena Bulan Mini
Ilustrasi Fenomena Bulan Mini. Foto: analisaaceh.com - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Dalam beberapa hari ke depan, langit malam akan dipenuhi dengan pemandangan menakjubkan saat fenomena “Bulan Mini” muncul per-Minggu, 29 September 2024 nanti.

Bulan mini ini sebenarnya adalah asteroid kecil dengan lebar sekitar 10 meter yang resmi dinamai 2024 PT₅.

Batu luar angkasa ini baru saja ditemukan bulan lalu, dan perhitungan lintasannya menunjukkan bahwa ia akan menjadi satelit Bumi pada 29 September.

Baca Juga:Menghadapi Banjir dengan Inovasi: Keunggulan Padi Apung dalam Pertanian BerkelanjutanKeren! Inilah Keuntungan Padi Cakrabuana, Hasilnya Bikin Petani Untung Besar

Asteroid ini akan menemani Bumi selama 56,6 hari, menyelesaikan satu orbit penuh di sekitar Bumi dalam waktu tersebut.

Setelah itu, bulan mini akan terlepas dari tarikan gravitasi Bumi pada 25 November dan kembali ke jalurnya mengelilingi Matahari.

Hasil dari sebuah asteroid yang terjebak dalam gravitasi bumi, peristiwa ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para astronomi yang langka.

Asteroid yang dikenal sebagai 2024 PT5 memiliki jalur orbit yang mirip dengan peristiwa serupa yang terjadi di masa lalu.

Setelah berfungsi sebagai pendamping Bumi, asteroid ini akan kembali ke sabuk asteroid yang mengelilingi matahari.

Menurut para ahli, fenomena ini akan membuat asteroid tersebut tampak seperti bulan kedua bagi planet kita selama beberapa minggu ke depan.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa asteroid ini akan tetap berada dalam orbitnya sebelum akhirnya keluar kembali ke ruang angkasa.

Baca Juga:Mudah Diakses! Temukan Lokasi dan Rute Menuju RT/RW Keraton KasepuhanGelar Bangsawan Keraton Kasepuhan Cirebon: Sebuah Warisan Budaya yang Berharga

Fenomena bulan mini ini bukanlah hal baru, Asteroid yang terjebak dalam gravitasi Bumi pernah terjadi sebelumnya.

Asteroid ini ditemukan pada 7 Agustus oleh sistem pemantauan Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS), yang menunjukkan bahwa misi tersebut berjalan sesuai rencana.

Penemuan ini terjadi hanya satu hari sebelum asteroid tersebut mencapai titik terdekatnya dengan Bumi, berjarak 567.000 km atau sekitar satu setengah kali jarak ke Bulan.

Selanjutnya, astronom dari Complutense University of Madrid menghitung orbit untuk 2024 PT₅ menggunakan data dari BSmall-Body Database JPL, berdasarkan 122 pengamatan selama 21 hari.

Hasilnya menunjukkan bahwa benda ini mengikuti lintasan berbentuk tapal kuda dan bergerak relatif lambat, yang mengakibatkan fase bulan mini yang singkat dengan Bumi.

Karakteristik orbitnya juga membantu tim ilmuwan mempersempit kemungkinan asal usul asteroid ini.

0 Komentar