Sanksi Askab Keliru

Sanksi Askab Keliru
LATIHAN: Siswa SSB Aspen Jaya belatih di Lapangan Sepak Bola Desa Bodesari Kabupaten Cirebon.   --FOTO: TATANG RUSMANTA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Cirebon mencoret empat perkumpulan sepak bola (PS) dari daftar anggota. PS Pesiar, Aspen Jaya, Tunas Jaya dan Sanggarung, didepak dari keanggotaan Askab karena dianggap membangkang.
Pada 22 September 2020, Askab menerbitkan Surat Pernyataan Nomor: 0281/PSSI Kab.Cirebon/IX/2020 yang ditujukan kepada keempat PS tersebut. Dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Umum Askab PSSI Cirebon, Hariri itu, Askab menjatuhkan sanksi kepada Aspen Jaya, Tunas Jaya, PS Pesiar, dan Sanggarung.
Ketua Askab PSSI Cirebon, Yan Kurniawan mengatakan, keempat PS tersebut telah melakukan pelanggaran etika organisasi. “Mereka mengikuti kegiatan BLiSPI dan Bina Sentra yang sedang kena sanksi oleh Askab PSSI Cirebon melalui Notulen Rapat Kerja Exco dan Komisi Disiplin,” ujarnya kepada Radar Cirebon.
Dalam kesempatan yang lain, Hariri mengungkapkan bahwa diterbitkannya surat penyataan tersebut melalui proses cukup panjang. Sebelumnya, Askab telah memanggil keempat PS tersebut untuk melakukan klarifikasi. Namun, undangan Askab tidak digubris oleh manajemen keempat PS tersebut.
“Karena tidak ada iktikad untuk klarifikasi, maka dengan keputusan bulat kami mengeluarkan sanksi. Maka, konsekuensinya keempat PS tersebut dikeluarkan dari keanggotaan Askab. Toh mereka hanya anggota saja, bukan voter,” jelasnya.
Anehnya, sanksi yang sama tidak diberikan kepada PS Garuda. Padahal, Garuda juga mengirimkan wakilnya dalam event yang akan dihelat Bina Sentra dalam waktu dekat. Menurut Hariri, itu karena yang terlibat dalam event Bina Sentra adalah Sekolah Sepak Bola (SSB) Garuda, bukan PS Garuda. “Yang kami sanksi itu PS, bukan SSB,” kata Hariri.
Sementara itu, Kepala SSB Aspen Jaya, Subur menyebut bahwa sanksi dari Askab membingungkan. Menurut dia, logika yang dibangun Askab keliru. Subur menegaskan, tidak ada PS Aspen Jaya. Yang ada hanya SSB Aspen Jaya.
“Kami itu tidak punya PS. Yang ada itu SSB Aspen Jaya. Jadi, sanksi ini untuk siapa? Tidak jelas!” katanya.
Salah satu tokoh sepak bola Kabupaten Cirebon, Atang Tabroni menyoroti keputusan Askab. Menurut Atang, sanksi yang diberikan Askab tidak tepat. Dia menegaskan bahwa Askab harus menelaah kembali keputusannya tersebut dari berbagai aspek. “Keputusan yang sangat tidak tepat,” katanya.

0 Komentar