Sebagian Panen, Harga Gabah Turun, Tapi Harga Beras Premium Masih Rp13.500/Kilogram

Sebagian petani di wilayah Majalengka mulai memanen padi yang menyebabkan harga gabah mulai turun
GABAH: Sebagian petani di wilayah Majalengka mulai memanen padi yang menyebabkan harga gabah mulai turun/ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Sebagian petani di wilayah Majalengka mulai memanen padi. Hal itu berpengaruh terhadap harga gabah. Semula Rp700 ribu/kuintal, kali ini diangka Rp640 ribu sampai Rp650 ribu/kuintal.

Menurut sejumlah petani di wilayah Kecamatan Panyingkiran turunnya harga gabah sudah terjadi sejak dua hari terakhir. Karena awalnya walaupun sudah ada yang mulai panen harga masih bertahan di angka Rp700 ribu/kuintal.

Salah seorang petani Didi menuturkan, hasil panen saat ini begitu gabah kering akan segera dijual. Khawatir harga gabah terus merosot seperti biasanya saat panen mulai banyak. Mereka hanya akan menyisakan untuk cadangan makan.

Baca Juga:Pagar Nusa Kabupaten Majalengka Gelar Konferensi Cabang Ke-1Tidak Punya KTP, Tidak Bisa Memilih, Ketua KPU Majalengka dan Anggota Komisioner Berbeda Pandangan  

“Harganya tidak menentu. Kemudian di tiap daerah harga berbeda-beda. Sekarang saja di Desa Sidamukti mendengar kabar harga gabah masih mencapai Rp670 ribu/kuintalnya,” katanya.

Petani lainnya, Uju menambahkan di Kelurahan Munjul di tetangga desa harga sudah berada di kisaran Rp650 ribu/kuintal. Bahkan ada juga yang mencapai Rp630 ribu/kuintalnya.

Hasil panennya sebanyak sekitar 1 kuintal tidak akan dijual walaupun harga masih mahal. Gabah yang diperolehnya  akan dipergunakan untuk cadangan pangan agar tidak terus menerus membeli beras dengan harga yang mahal.

“Musim paceklik terus membeli beras, sekarang punya gabah akan disimpan untuk makan saja,” ungkapnya.

Menurutnya, sekarang saja harga gabah sudah mulai turun namun harga beras masih tetap tinggi. Untuk kualitas premium masih mencapai Rp13.250 hingga Rp13.500/kilogram di tingkat kios pangan di Kelurahan Munjul.

Kalaupun dijual menurut Iis harganya tidak akan semahal sebelumnya terlebih empat lima hari ke depan disaat gabah miliknya kering dan panen mulai meluas. Saat ini saja panen baru beberapa hektaran namun harga jual gabah terus menurun.

Buruh tani lainnya, Udin warga Kelurahan Simpeureum Cigasong mengaku masih menikmati harga mahal.

Baca Juga:Hanya Untungkan Elite Politik, Akademisi Soroti Wacana Pemilu Coblos Gambar Partai  Jamaah Haji Lunas Tunda 2020 di Majalengka Pertanyakan Dana Tambahan Senilai Rp9,4 juta

Makanya begitu panen dan gabahnya kering langsung dijual kepada tengkulak seharga Rp700 ribu/kuintal. Mereka mengaku hanya menyimpan satu karung gabah isi 40 kilogram untuk makan.

0 Komentar