CIREBON,RADARCIREBON.ID– Yuks, simak sejarah dan keunikan yang ada pada Masjid Al Banyamin Cirebon. Masjid ini sampai sekarang tak menggunakan alat pengeras suara.
Masjid Al Banyamin Cirebon sendiri terletak di Kampung Tugu Dalem, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, tepatnya dekat dengan pangkalan Pos TNI AU S Sukani Penggung atau Bandara Penggung.
Masjid Al Banyamin didirikan pada tahun 1914 oleh seorang kiai bernama Banyamin. Banyak orang yang belum tahu tentang keberadaan Masjid Al Banyamin Cirebon ini karena jauh dari pusat kota.
Baca Juga:WAJIB TAHU! Inilah Sejarah dan Keunikan Masjid Merah Nurbuat Cirebon
Sejarah Berdirinya Masjid Al Banyamin Cirebon
Masjid Al Banyamin Cirebon dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Oleh karena itu, proses untuk membangun masjid ini  tidak mudah. Berdasarkan cerita dari sang cucu kiai Banyamin, Nurazizah, menyebutkan bahwa kakeknya ini harus melewati lika-liku yang begitu panjang.
Disebut lika-liku panjang karena saat itu sang kakek harus meminta izin kepada penguasa saat itu yakni pemerintahan Belanda yang menolak dan menentang serta menyatakan perang terhadap masyarakat pribumi saat itu. Bahkan sang kiai dituduh memiliki mesin cetak uang sendiri karena sering memberikan bantuan kepada warga sekitar.
Tokoh agama pada masa itu juga dimusuhi oleh pihak Belanda karena dianggap ingin mencerdaskan dan membangkitkan semangat juang melalui ilmu agama. Itulah yang menjadi alasan yang kuat mengapa untuk mendirkan sebuah masjid sangat sulit.
Tapi berkat perjuangan sang kiai dan pribumi yang bertempur secara mati-matian melawan kolonial Belanda, akhirnya Masjid Al Banyamin Cirebon dapat dibangun walaupun tidak sepenuhnya mendapat pengakuan dari pihak Belanda.
Yang Unik dari Masjid Al Banyamin Cirebon
Keunikan dari Masjid Al Banyamin Cirebon yakni dari dulu hingga sekarang tidak menggunakan pengeras suara. Menurut Nurazizah cucu dari Kiai Banyamin memang dari awal berdirinya masjid ini belum pernah menggunakan pengeras suara.
Oleh karenanya, pihaknya pun hingga saat ini tetap mempertahankan apa yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Yakni tak menggunakan pengeras suara.