Sejumlah Jalan Ditutup

Gubernur-Jawa-Barat-Ridwan-kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengikuti Rapat Terbatas Koordinasi Lintas Provinsi bersama Wakil Presiden Republik Indonesia via video conference, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (7/4/20). Foto: Pipin/Humas Jabar
0 Komentar

CIREBON– Penutupan Jl Tuparev dalam rangka penerapan PSBB tak sesuai jadwal. Disebut dimulai pukul 16.00 sampai 06.00, nyatanya pada pukul 23.00 tadi malam barrier sudah dibuka. Baik dari arah Kedawung menuju Gunungsari Kota Cirebon maupun dari arah Gunungsari menuju Kedawung Kabupaten Cirebon.
Kendaraan pun bisa keluar masuk Jl Tuparev seperti biasa. Kok bisa? Menurut keterangan petugas Pos Gatur Gunungsari, Aiptu Bambang, pembukaan blokade itu atas perintah pimpinan setelah hasil koordinasi yang sudah dilakukan. “Tadi para pimpinan bertemu membahas soal penutupan ini dan saya dapat perintah untuk membuka blokade jam 12 malam. Informasinya sudah sesuai dengan hasil koordinasi, penutupan dilakukan jam 4 sore sampai jam 12 malam,” tuturnya.
Fakta itu tentu berbeda dengan pantauan Radar pada Kamis sore (7/5). Di mana di lokasi itu sesuai papan pengumuman yang disediakan petugas, penutupan dilakukan mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB dan akan berlaku setiap hari selama pemberlakukan PSBB.
Kadid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Cirebon Hilman Firmansyah mengatakan penutupan Jl Tuparev setelah pihaknya melakukan analisa pada beberapa ruas jalan yang masih ramai karena ada pusat-pusat kegiatan masyarakat. “Ada beberapa alasan kenapa ditutup. Di antaranya Kedawung yang saat ini masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Dikatakan, penutupan ruas Jl Tuparev merupakan bagian dari uji coba penerapan PSBB untuk menekan aktivitas dan mobilitas warga yang masih tinggi. Harapannya, dengan penutupan tersebut, aktivis di wilayah tersebut bisa turun sampai 70 persen. “Kita tidak mendadak atau tanpa sosialisasi. Rencana penutupan ini sudah kita sampaikan jauh-jauh hari, meskipun masih dalam tahap perencanaan. Ini juga bagian dari uji coba. Kalau berhasil akan kita coba terapkan di wilayah lain yang aktivitasnya masih tinggi,” imbuhnya.
Saat ini Dishub Kabupaten Cirebon mengkaji lokasi-lokasi lain yang kemungkinan juga ditutup. “Kita sedang pantau kondisi Jl Fatahillah di Weru-Sumber. Di sana aktivitas dan mobilitas warga masih tinggi. Maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penutupan juga. Selain itu, ada juga ruas Jl Dewi Sartika (Sumber, red) yang masih ramai. Akan kita evaluasi sesuai perkembangan di lapangan,” jelasnya.

0 Komentar