Sekolah Belum Ajukan Proposal Pembelajaran

smpn-1-kadugede
CEK KESIAPAN: Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Kuningan Abidin MSi bersama Kepala SMPN 1 Kadugede Drs Supriyadi MPd mengecek kesipan penyediaan fasilitas cuci tangan di sekolah tersebut, kemarin (3/8). Foto: Agus Panther/Radar Kuningan
0 Komentar

“Nantinya, siswa belajar tatap muka di kelas hingga pukul 11.00, dan tidak ada jam istirahat untuk menghindari siswa berkerumun. Begitu selesai pelajaran, siswa langsung pulang ke rumahnya,” terangnya.
Kepala SMPN 1 Kadugede Drs Supriyadi MPd mengatakan, pada pola pembelajaran tatap muka nanti memungkinkan para siswa untuk belajar di sekolah selama tiga hari dalam seminggu. Yakni siswa akan digilir dalam KBM di kelas. Contohnya, di kelas VII ada 10 rombel, maka lima rombel di hari pertama, sedangkan sisanya di hari berikutnya. Bagi yang sudah belajar di hari pertama, di hari berikutnya belajar daring di rumah.
Menurut Supriyadi, untuk melaksanakan KBM tatap muka ini disdikbud sangat memperhatikan persetujuan orang tua siswa. Namun apabila ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti belajar tatap muka, dipastikan hak belajar anaknya akan tetap terpenuhi. Yakni dengan cara daring atau luring seperti yang selama ini berjalan.
“Pada prinsipnya, kesehatan peserta didik di SMPN 1 Kadugede menjadi prioritas utama dalam pembelajaran ini. Di sekolah kami, terdapat 30 rombel dengan jumlah siswa sekitar 800 an,” ungkapnya.
Koordinator pengawas SMP Negeri, Drs Suharso MSi menambahkan, jika hasil survei yang dilakukan oleh pengawas terhadap SMP Negeri di Kabupaten Kuningan, ternyata sudah 100 persen siap menggelar KBM tatap muka. Itu ditandai dengan semua disediakannya protokol kesehatan bagi siswa dan tenaga pendidik.
“Kami sudah survei sejak Maret lalu. Di bulan Maret baru 80 persen kesiapan SMP Negeri menyelenggarakan KBM tatap muka. Dan terakhir di bulan Juli, ternyata kesiapannya sudah 100 persen,” ujarnya. (ags)

0 Komentar