Sempat Dirayu untuk Membela Negara Lain

Sempat Dirayu untuk Membela Negara Lain
BERLATIH KERAS: Para atlet Sanggar Seni Barongsai Liong Singa Mas berlatih keras, kemarin. Mereka bertekad mempertahankan peringkat 3 pada Olimpiade olahraga tradisional di Portugal. FOTO: ISTIMEWA/RADAR CIREBON
0 Komentar

KESENIAN barongsai saat ini tidak hanya
merupakan sebuah pertunjukan dan hiburan saja. Lebih dari itu, ketangkasan
barongsai asal Kota Cirebon ini bahkan sempat mengharumkan nama bangsa di
kancah internasional.

Malang
melintang di sejumlah kancah kejuaraan nasional, membuat tim ketangkasan
barongsai asal Kota Cirebon menggaung di antara negara kontestan olahraga
ketangkasan serupa. Bahkan, pernah beberapa tahun lalu, regu barongsai tersebut
diminta oleh salah satu negara untuk bertanding membawa bendera negara tersebut,
dengan diberikan bayaran yang tinggi dan dibayar kontan.

Ketua Harian
Persatuan Liong Barongsai Indonesia (PLBI) Jawa Barat Shandy Yudha Siskarteja
menceritakan, tawaran tersebut ditolak oleh pihaknya, karena mereka lebih
memilih setia dan membawa  nama Indonesia
dalam kancah perlombaan internasional.

Baca Juga:Usaha Turun-Temurun, Disukai Warga TionghoaLaga Internasional Terancam Ditunda

“Kami
memilih setia membawa nama dan bendera Indonesia, walaupun sempat ada sebuah
negara yang bersedia membayar mahal untuk membela mereka ketika ada sebuah  perlombaan internasional,” tegasnya.

Menurutnya,
jika mengingat perjuangan mereka untuk bisa berada di level ini, memang cukup
memprihatinkan. Perhatian pemerintah sejauh ini memang ada, tapi cukup minim.
Pihaknya juga tidak menampik jika ada tokoh-tokoh nasional maupun tokoh daerah
yang telah menaruh perhatian untuk perkembangan kesenian ketangkasan tersebut.

Namun,
minimnya perhatian deri pemerintah daerah maupun pemerintah di pusat ini, tidak
membuat mereka tergiur dengan iming-iming dari negara lain. Bagi mereka, dapat
membawa Indonesia berprestasi peringkat tiga dunia di bawah Malaysia dan
Singapura, telah membuat rasa kebangsaan bagi para atlet, pelatih, dan manajer
tim barongsai saat ini.

Bahkan,
mereka bertekad untuk mempertahankan bahkan lebih meningkatkan peringkat dan
prestasi tersebut, dalam gelaran Olimpiade olahraga tradisional yang akan
digelar di Portugal pada Oktober 2020 mendatang. “Latihan rutin kita lakukan
dua kali seminggu, nanti ketika sudah dekat ke waktu perlombaan, akan lebih
diintensifkan agar bisa meningkatkan peringkat,” ujarnya. (azs)

0 Komentar