Sensus Penduduk 2020 Dimulai

Sensus Penduduk 2020 Dimulai
SENSUS DIMULAI: Sejumlah petugas Sensus dari BPS Kabupaten Cirebon mulai turun ke lapangan dan melakukan pencatatan. Hal tersebut terlihat dalam kegiatan sensus penduduk di Kelurahan Kemantren, kemarin. FOTO: ANDRI WIGUNA/ RADAR CIREBON
0 Komentar

 
 
 
SUMBER – Ribuan petugas pencacah lapangan (PCL) yang ditugaskan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon mulai bergerak dan turun kelapangan melaksanakan sensus penduduk 2020 Selasa (1/9). Warga diminta untuk mendukung kegiatan pencatatan tersebut dan tidak usah khawatir dengan kondisi kesehatan para petugas yang turun ke lapangan. Karena seluruhnya diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan dan sudah dilakukan rapid test untuk memastikantidak terpapar Covid-19.
Kepala BPS Kabupaten Cirebon, Ono Margiono MM mengungkapkan, petugas yang turun tersebut akan berada di lapangan dari periode 1 September sampai dengan 30 september 2020. “Hari ini (kemarin, red) petugas kita turun langsung ke lapangan melakukan wawancara dan pencatatan. Ada 1.618 petugas yang turun. Sensus penduduk ini kita lakukan 10 tahun sekali. Ini merupakan lanjutan dari pencatatan lewat online yang dilakukan beberapa yang lalu,” ujarnya.
Untuk sensus penduduk online yang sudah dilakukan, meskipun dengan perpanjangan waktu karena terjadi pandemi Covid-19. Kabupaten Cirebon masih belum mencapai target yang ditentukan. Pada periode awal ditargetkan 30 persen warga bisa mencatatkan diri melalui sensus online.
“Setelah periode pertama selesai, ada perpanjangan waktu. Jadi yang target awalnya 30 persen kemudian dinaikan menjadi 50 persen,. Di akhir periode realisasinya hanya sekitar 12 persen. Kita masih jauh dari target untuk sensus online,” imbuhnya.
Ono menjelaskan, Kabupaten Cirebon menempati urutan ketiga terbawah untuk partisipasi masyarakat dalam sensus online. Oleh karena itu, dirinya mendorong agar seluruh masyarakat berpartisipasi aktif dalam sensus penduduk 2020. Sehingga, kekurangan 88 persen masyarakat yang belum disensus bisa langsung diselesaikan dan semuanya terdata.
“Data inikan penting, karena menjadi rujukan dan referensi pemerintah dalam berbagai hal termasuk di dalamnya untuk mengakses program bantuan dan lain-lainnya. Jumlah penduduk kita saat ini sekitar 2.184.000 jiwa. Untuk pelaksanaan sensus langsung ini anggaran yang dikeluarkan cukup besar sekitar Rp2,5 miliar,” paparnya.
Sementara itu, Lurah Kemantren Ike Sri Agustina mengimbau seluruh warganya untuk memberikan data sebenar-benarnya kepada petugas sensus. Hal tersebut agar pemerintah mendapatkan data yang valid, sehingga kebijakan-kebijakan serta program pemerintah akan maksimal dan bisa tetap sasaran.

0 Komentar