Sepanjang 2020, Gintung Lor Sudah Tiga Kali Banjir

Sepanjang 2020, Gintung Lor Sudah Tiga Kali Banjir
TERPARAH: Sudah tiga kali di tahun 2020 warga Desa Gintung Lor, Kecamatan Susukan dan sekitarnya mengalami kebanjiran akibat luapan sungai Ciwaringin. Banjir Jumat (6/3) malam yang terjadi disebut warga merupakan banjir terparah karena ketinggian mencapai leher orang dewasa. Foto: Deny Hamdani/ Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Sudah tiga kali di tahun 2020 warga Desa Gintung Lor, Kecamatan Susukan dan sekitarnya mengalami kebanjiran akibat luapan sungai Ciwaringin. Banjir Jumat (6/3) malam yang terjadi disebut warga merupakan banjir terparah karena ketinggian mencapai leher orang dewasa.

Warga Desa Gintung Lor Blok Ambulu, Sobirin kepada Radar mengatakan desanya sudah
sering mengalami kebanjiran.

“Ini sudah yang keberapa kalinya, karena sering sekali terjadi
kebanjiran di desa kita,” ujarnya.

Baca Juga:Bangun Museum Muhammadiyah JabarHasil Liga Inggris Manchester United vs Manchester City: Skor 2-0

Bahkan menurut Sobirin, banjir Jumat malam kemarin merupakan banjir
terparah yang pernah diketahuinya. “Ini banjir paling parah, karena di depan
rumah saya ketinggian air seleher orang dewasa, karena biasanya sekitar
setengah meter itu paling tinggi,” ungkapnya.

Sobirin mengungkapkan karena banjir, ia
yang merupakan peternak ayam pernah mengalami kerugian karena ayamnya seberat 4
kuintal mati. “Tahun kemarin saya rugi karena hilang ayam 4 kuital,” tuturnya.

Warga lainnya, Habibah warga blok Desa, kepada Radar mengatakan banjir
yang melanda desanya tersebut sudah terjadi berulang kali di tahun
2020. “Tahun 2020 ini saja sudah tiga kali banjir,” ujarnya.

Habibah berharap ada perbaikkan di sungai Ciwaringin
yang menjadi penyebab banjir.

Terpisah, Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon H Eman
Sulaeman kepada Radar mengatakan ada sembilan desa
dari 7 kecamatan yang terendam banjir pada Jumat malam (6/3). “Ada
sekitar 877 rumah dan 5.143 jiwa terdampak banjir,” ujarnya.

Eman mengungkapkan banjir tersebut disebabkan karena curah hujan yang
tinggi dan juga cuaca yang cukup ekstrem. Ada beberapa
sungai yang meluap sehingga beberapa desa terendam banjir.(den)

0 Komentar