Sepekan Tiga Kali Banjir, Desa Leuweunghapit Siaga Banjir, 10 Jam Baru Surut

Desa Leuweunghapit
POMPA AIR: Salah seorang warga memompa air banjir dari dalam rumahnya, kemarin (8/3). FOTO: ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

MAJALENGKA
Pemerintah Desa Leuweunghapit Kecamatan Ligung menyatakan siaga satu setiap
musim hujan. Hal ini menyusul seringnya peristiwa banjir akibat luapan sungai
Cikamangi. Bahkan akibat peristiwa tersebut memutus akses jalan di dua desa
yakni Leuweunghapit dan Bantarwaru kecamatan Ligung.

Seperti banjir yang kembali terjadi pada Sabtu (7/3) dini
hari hingga siang hari. Hujan yang mengguyur wilayah Majalengka
mengakibatkan sungai Cikamangi kembali meluap. Informasi yang dihimpun di
lokasi, puluhan unit rumah di Blok Senin Desa Leuweunghapit Kecamatan Ligung
serta ratusan hektar sawah terendam.

Kepala desa Deuweunghapit
Didi Suryadi didampingi Kaur Umum Cecep mengungkapkan banjir yang terjadi di wilayahnya merupakan kiriman dari hulu sungai Cikamangi yang
berada di Rajagaluh. Intensitas hujan tinggi di hulu sungai mengakibatkan
volume air meningkat hingga luapan air dari sungai tersebut membanjiri jalan
desa dan sejumlah rumah milik warga.

Baca Juga:Bangun Pariwisata, Hadirkan Motekar dan Segera Mengaspal Layani City TourHPSN, DLH Bagi-Bagi Tong Sampah di CFD

Dia menuturkan, air masuk ke Blok Cikamangi pada pukul 02.00
dini hari. Bahkan air baru bisa surut atau 10 jam kemudian sekitar pukul 12.00.
Kondisi air dari sungai meluber ke jalan hingga masuk ke puluhan rumah milik
warga.

“Air masuk ke jalan dan rumah mulai malam hari. Dua jam
berikutnya atau puncaknya volume air dari sungai Cikamangi meluber dengan
ketinggian sampai betis orang dewasa,” tuturnya, Minggu.

Dijelaskan, banjir langganan akibat kiriman dari hulu sungai
tersebut merendam wilayahnya hingga 10 jam lamanya. Pasalnya, mulai pukul 12.00
atau Sabtu (7/3) jalan Ligung menuju Bantarwaru via jembatan Cikamangi baru
bisa dilalui pengendara.

Masyarakat di wilayahnya
merasa cemas dan khawatir banjir susulan terjadi dan lebih parah dari
sebelumnya. Hal tersebut mengingat beberapa hari ini curah hujan sangat tinggi.
Meski di wilayah Ligung tidak turun
hujan, namun ketika hulu sungai Cikamangi tepatnya Rajagaluh diguyur hujan maka
banjir akan kembali terjadi di Leuweunghapit.

Disamping itu, perbaikan tanggul sungai Cikamangi yang berada di Blok Senin belum seluruhnya
terealisasi. Terutama di sebelah utara pemukiman. Karena titik banjir terparah berada di wilayah itu. Meski tanggul sungai samping jembatan sudah cukup

0 Komentar