Siaga Antisipasi Banjir Susulan

ilmi-akibat banjir semalam (6)
RUSAK PARAH: Akses jalan menuju Desa Tonjong dan Tanjung Anom dari luar Kecamatan Pasaleman, rusak parah. Aspal mengelupas pasca diterjang banjir, kemarin (1/3). FOTO: ILMI YANFA UNNAS/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON
BPBD Kabupaten Cirebon masih melakukan assessment
terkait  kejadian bencana banjir di dua
wilayah timur Cirebon, yakni Kecamatan Pasaleman dan Kecamatan Waled, pada
Sabtu (29/2) kemarin.

Sejauh
ini, dari data yang masuk ke BPBD, kurang lebih 318 KK (kepala keluarga) atau
929 jiwa terdampak banjir yang diakibatkan tingginya intensitas hujan dan
meluapnya Sungai Cigoang yang merupakan anak Sungai Cijangkelok.

Kepada Radar Cirebon, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, H Eman Sulaeman menuturkan, tim siaga dari BPBD dan dukungan dari berbagai unsur, masih berada di titik kejadian bencana, untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat untuk korban terdampak banjir.

Baca Juga:Cuma Butuh 50 Detik Mariano Cetak Gol di El Clasico3 Siswa SMA Telkom Sekar Kemuning Juara Pencak Silat Tingkat Nasional, Raih Medali 1 Emas dan 2 Perunggu

Menurutnya,
kondisi cuaca yang masih belum stabil dan cenderung sering turun hujan dalam
intensitas tinggi, membuat tim yang tergabung dalam posko bencana selalu siaga.
Khususnya di wilayah-wilayah yang sering menjadi lokasi rawan bencana banjir.

“Dari
data yang sudah masuk, saat ini banjir kemarin setidaknya merendam 243 rumah
dan mengakibatkan 929 jiwa terdampak. Saat ini, tim masih di lapangan dan
melakukan pendataan, sekaligus siaga antisipasi banjir susulan,” ujarnya.

Namun
demikian, menurut Eman, pihaknya mengimbau agar warga ataupun pemdes setempat
aktif memberikan informasi terbaru terkait kondisi dan situasi di lokasi
bencana, agar BPBD dan dinas terkait bisa maksimal dalam melakukan penanganan.

“Kita
imbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada. Utamakan keselamatan. Kalau
dari kejadian kemarin, tidak ada pengungsi karena begitu sore air naik, sekitar
jam 9 malam air sudah mulai surut. Korban jiwa juga tidak ada,” imbuhnya.

Sementara itu, Kuwu Desa Tanjung Anom, Dara Darmanto saat dihubungi Radar Cirebon menuturkan, luapan air sungai yang menerjang wilayahnya, selain dari intensitas hujan yang memang tinggi, juga ada air kiriman dari wilayah hutan yang berada tak jauh dari Desa Tanjung Anom.

“Kita
juga masih melakukan pendataan. Yang jelas, mungkin ratusan rumah terdampak. Korban
jiwa tidak ada. Kalau penyebabnya luapan air dari anak Sungai Cijangkelok, ada
air kiriman juga dari hutan. Selama saya di sini, ini banjir terbesar. Sebelumnya

0 Komentar