Siapkan Dokter Profesional, FK UGJ Gandeng RSD Gunung Jati dan RSUD Waled

FK UGJ menjalin kerja sama dengan RSD Gunung Jati. Penandatangan nota kerja sama dilakukan pada Rabu (31/7) di
FK UGJ menjalin kerja sama dengan RSD Gunung Jati. Penandatangan nota kerja sama dilakukan pada Rabu (31/7) di Auditorium Lantai 7 FK UGJ.
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) Cirebon terus memperluas jejaringnya. 

Pada Rabu (31/7/2024) siang, FK UGJ melakukan penandatanganan kerja sama dengan RSUD Waled dan RSD Gunung Jati untuk praktik profesi mahasiswa.

Dekan FK UGJ, Dr dr Catur Setiya Sulistiana MMedEd mengapresiasi penandatanganan kerja sama tersebut.

Baca Juga:7 Ribu Hektare Sawah di Kabupaten Cirebon Rawan Kekeringan Musim Kemarau, Perumda Tirta Jati Siapkan Antisipasi lewat Sistem Zona Pelayanan 

Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya FK UGJ untuk membantu mahasiswa yang melakukan praktik profesi (coass) di rumah sakit milik pemerintah daerah.

Menurut Catur, di usia ke-16, FK UGJ semakin dipercaya oleh masyarakat luas, baik di Jawa Barat maupun luar Jawa.

Hal ini terbukti dari jumlah mahasiswa FK UGJ yang terus meningkat, dengan 831 mahasiswa di tahap akademik dan 355 mahasiswa di tahap profesi.

Meskipun jumlah total mahasiswa FK UGJ mencapai 1.186, Catur menyatakan syukur karena proses pembelajaran di tahap akademik maupun profesi berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan DIKTI dan Kemenkes.

“Kami berterima kasih kepada Ketua Yayasan, Prof Dr Mukarto Siswoyo MSi dan Rektor UGJ, Prof Dr Ir Achmad Faqih SP MM atas dukungan dan motivasi yang diberikan kepada FK UGJ, sehingga FK UGJ dapat melangkah lebih cepat dibandingkan fakultas kedokteran lainnya,” ujar Catur.

Lebih lanjut, Catur menjelaskan bahwa mahasiswa FK UGJ harus melalui dua tahapan untuk menjadi dokter: tahap akademik di FK UGJ selama 4 tahun dan tahap profesi di RS P dan RS Jejaring atau Afiliasi selama 2 tahun. 

Untuk tahap akademik, FK UGJ sudah cukup memadai dalam penyelenggaraan pendidikan, baik dari segi sarana prasarana maupun dosen. 

Baca Juga:SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon Juara Umum Lomba PMR JabarJepang Kekurangan Tenaga Kerja Pengemudi, Siap Merekrut dari Indonesia

Namun, di tahap profesi, Catur mengkhawatirkan bahwa sarana dan prasarana yang ada mungkin belum mencukupi karena jumlah mahasiswa terus bertambah, dan mereka harus melalui 12 stase di rumah sakit serta 1 stase di puskesmas.

Oleh karena itu, FK UGJ melakukan penandatanganan kerja sama tripartit antara FK UGJ, RSUD Waled, dan RSD Gunung Jati, untuk mendukung proses pendidikan dokter.

“Saya meminta bantuan kepada para dokter spesialis dari RSD Gunung Jati, serta Direktur, Manajemen, dan Pimpinan RSD Gunung Jati, agar dapat membantu kami dalam upaya mendidik dan melahirkan dokter-dokter kompeten lulusan FK UGJ,” katanya.

0 Komentar