Siapkan Pesantren Berbasis Alam

DT-Peduli-Kuningan
Pimpinan DT Peduli Kuningan dr H Asep Hermana, saat meninjau kegiatan penanaman pisang di lahan yang akan dibangun Pesantren Alam DT Kuningan, belum lama ini. Foto: Dokumen
0 Komentar

KUNINGAN – Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT) yang dipimpin tokoh ulama ternama KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, terus mengembangkan sayap pendidikan ke daerah. Yang unik, khusus di Kuningan, DT akan membangun Pondok Pesantren Berbasis Alam.
Menurut rencana, Pesantren Berbasis Alam DT Kuningan akan dibangun di bawah kaki Gunung Ciremai, tepatnya di kawasan Desa Cisantana Kecamatan Cigugur. Perencanaan ini sudah dirancang sejak beberapa tahun lalu, dan saat ini sedang dilakukan tahap perluasan lahan.
Pimpinan DT Peduli Kuningan dr H Asep Hermana SpB FINAcS MM mengatakan, saat ini sedang dilaksanakan tahap perluasan lahan yang disediakan untuk pembangunan Pesantren Alam DT Kuningan. Lahan tersebut merupakan wakaf dari pengusaha ternama di Kuningan, H Rohmat Ardian.
“Untuk pembangunan Pesantren Daarut Tauhiid Kuningan, ada perluasan lahan tahap pertama. Jadi, lahan eksisting sudah ada sekitar 5 hektare, wakaf dari Pak H Rohmat Ardian,” kata dr Asep kepada Radar Kuningan, Minggu (6/9).
Ia kembali menyampaikan, untuk pembangunan Pesantren DT Kuningan, program yang sedang dilakukan saat ini adalah perluasan lahan. Sehingga sampai sekarang belum sampai kepada proses pembangunan.“Perluasan lahan itu ada 3 tahap, lahan yang sudah ada sekarang ada sekitar 5 hektare di daerah Cisantana,” jelasnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kuningan ini mengungkapkan, Pesantren DT Kuningan yang akan dibangun di kawasan Cisantana tersebut merupakan Pesantren Berbasis Alam. Sehingga nantinya, di kawasan pesantren tidak ada bangunan gedung yang menggunakan beton bertingkat, apalagi tanah yang dicor.
“Jadi, dari luasan lahan yang dibangun itu tidak menggunakan beton-beton bertingkat. Kemudian juga luasan lahan yang dibangun itu di bawah 10 persen dari luas lahan, lalu tidak menggunakan jalan-jalan yang dicor, semua jalannya dari bebatuan,” ungkap dr Asep.
Untuk tahap pertama pula, kata dr Asep, dilakukan retoritisasi atau penghutanan kembali di lahan yang akan dibangun Pesantren DT. Nanti pula, kegiatan belajar santri DT Kuningan akan dilakukan di dalam kanopi pohon.
“Jadi, walaupun ini sifatnya pesantren internasional, tapi bukan berarti ini dibangun gedung pencakar langit, tidak. Bahkan sebagian besar nanti bangunan itu terbuat dari bambu. Jadi, ini boleh dikatakan sebagai pesantren di dalam hutan,” jelasnya.

0 Komentar