SLRT di 424 Puskesos Sasar Warga Miskin

0 Komentar

SUMBER – Warga miskin di Kabupaten Cirebon masih banyak. Butuh layanan cepat dalam kesejahteraan sosial. Pemerintah daerah pun harus hadir di dalamnya. Program Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) setidaknya mampu memberikan solusi.
Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, dr Neneng Hasanah mengatakan, melalui program  SLRT, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon hadir dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
“Di mana, SLRT memiliki miniatur, yaitu Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Puskesos ini hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama yang rawan miskin. Sehingga, masyarakat mudah mengakses layanan yang ada di SLRT ini,” ujar Neneng, kemarin (25/9).
Menurutnya, SLRT sendiri sudah dibentuk sejak 2018 lalu. Sedangkan puskesos kini telah tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon. Ada 424 puskesos.
SLRT sendiri, mengidentifikasi informasi yang telah menjadi kebutuhan masyarakat. “Sasarannya adalah masyarakat miskin atau pra sejahtera, rawan miskin, dan masyarakat yang tidak mampu. Kemudian, programnya berkaitan dengan (informasi) layanan sosial,”  terangnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, kegiatan yang dilakukan SLRT meliputi identifikasi keluhan masyarakat. Yang berkaitan juga dengan kebutuhan dari layanan kepada masyarakat miskin.
“Aplikasi dari SLRT ini merupakan miniatur yang ada di SLRT yaitu puskesos,” katanya.
Dia mencontohkan, pihaknya dapat mengidentifikasikan pencatatan kepesertaan dan kebutuhan program. Hal ini jika terdapat ibu hamil, balita maupun lanjut usia (lansia) yang membutuhkan layanan tersebut. Bahkan, teman-teman di puskesos mengidentifikasi, terutama dipastikan terlebih dulu apakah memiliki jaminan kesehatan atau tidak.
“Berkaitan dengan ibu hamil dan balita, tentunya memang, masyarakat tidak mampu dipastikan masuk atau tidak dalam Program Keluarga Harapan (PKH),” terangnya.
“Keluhan-keluhan seperti; saya termasuk orang yang tidak mampu (pra sejahtera) tapi tidak mendapatkan bantuan? Nah itu juga merupakan bagian dari layanan SLRT dan puskesos,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, sejak akhir Juli sampai Agustus 2020, pihaknya tengah intens melaksanakan verifikasi dan validasi data dari 279.260 rumah tangga (ruta). Namun, yang telah dilaksanakan verifikasi dan validasi data, baru 200.055 ruta saja atau sekitar 72 persen.
“Dan, yang miskin baru ada 30.873 Rumah Tangga Miskin (RTM). Kalau jumlah penduduk itu sebenarnya nanti, setelah selesai dari ruta ini. Kalau melihat dari data 2019 itu, sekitar ada 1.090.000 jiwa penduduk miskin,” pungkasnya. (sam)

0 Komentar