SMAN 1 Cirebon Edukasi Stop Perundungan, Caranya Begini

STOP PERUNDUNGAN: SMAN 1 Cirebon bekerja sama dengan KPAID Kabupaten Cirebon, TNI dan Polri melakukan edukasi dan mengajak siswa untuk stop perundungan, Selasa (17/1/2023). --FOTO: abdullah/radar cirebon
STOP PERUNDUNGAN: SMAN 1 Cirebon bekerja sama dengan KPAID Kabupaten Cirebon, TNI dan Polri melakukan edukasi dan mengajak siswa untuk stop perundungan, Selasa (17/1/2023). --FOTO: abdullah/radar cirebon
0 Komentar

Perundungan ada tiga. Yakni fisik, verbal lewat kata-kata, dan sosial (perbedaan status sosial). Ini rentan di sekolah, khususnya perundungan verbal.

Mungkin bagi pelaku biasa saja, hanya dianggap bercanda. Padahal, untuk korban, itu menjadi sesuatu yang menyakitkan.

“Kami lebih melihatnya di cyber bully karena account palsu (untuk media sosial). Jadi, perundungan di dunia maya cenderung meningkat. Apalagi sejak pandemi Covid-19, pembelajaran lebih banyak menggunakan platform dunia maya. Sehingga kecenderungan meningkat dari bully secara verbal dengan kata-kata,” ujarnya.

Baca Juga:Sambut Tahun Baru Imlek dengan Baju Cheongsam Modern, Ini Model yang Sedang TrenJawa Barat Dimekarkan, Ini Dua Calon Provinsi Baru, Cirebon Masuk Kemana?

Sekolah, lanjut Dwi, melakukan pembelajaran eksplisit dan sudah dilakukan guru BK (bimbingan konseling). BK masuk kelas, mengedukasi tentang bahaya perundungan.

Selain itu, literasi melalui sosial media tentang bagaimana cara menyaring, khususnya kelas X transisi SMP ke SMA. Sehingga masih mencari-cari identitas sebagai pelajar.

“Sejak tahun 2019, SMAN 1 Cirebon mendeklarasikan sekolah ramah anak dan masih berlanjut sampai dengan sekarang,” ujarnya.

Kepala SMAN 1 Cirebon, Naning Priyatnaningsih SPd MPd mengapresiasi sosialisiasi tentang stop perundungan. Karena, ini mengedukasi kepada siswa untuk tidak melakukan perbuatan perundungan. (abd/adv)

 

0 Komentar