Sudah Rp251 Miliar, Butuh Lagi Rp650 Miliar

stadion-watubelah-cirebon
Stadion Watubelah yang pembangunannya berhenti.
0 Komentar

Ia juga mengakui, proses pembangunan sport center di Kabupaten Cirebon tak bisa cepat lantaran keterbatasan anggaran. Sehingga, tak bisa disamakan dengan Kabupaten Bekasi, meskipun dengan prototype dan start yang sama. Di Bekasi pembangunannya selesai di tahun 2016 dengan anggaran Rp650 miliar.
“Kenapa Bekasi lebih cepat, karena kucuran dana dari pemerintah provinsi sebesar Rp250 miliar disambut dengan APBD Pemerintah Kabupaten Bekasi Rp400 miliar. Betapa tidak, APBD Bekasi jauh lebih besar, pun juga PAD-nya. Terbalik dengan Kabupaten Cirebon, dari awal pembangunan di tahun 2012, baru di enam tahap,” ungkapnya.
Sementara, suntikan dana dari APBD Kabupaten Cirebon baru ada di tahun 2019. Nilainya Rp35 miliar. Yang setelah dilelang, angkanya menjadi Rp32 miliar lebih. Dia menjelaskan, secara historis Stadion Watubelah dimulai dari 2011 dengan menyusun DED master plan.  Kemudian di 2012 mulai dilakukan pembangunan tahap I berupa pengurugan, pemerataan tanah, pekerjaan pondasi bor, dan pekerjaan struktur lantai dasar tribun barat. “Pengerjaan tersebut dari pagu anggaran Rp31 miliar yang terserap hanya Rp19 miliar. Sumber dananya dari APBD Provinsi Jawa Barat,” tuturnya.
Namun, di tahun 2013 tidak ada pekerjaan lanjutan lantaran Pemprov Jabar tidak memberikan anggaran. Kemudian, memasuki tahun 2014 pemprov kembali mengucurkan anggaran sebesar Rp33 miliar untuk pembangunan tahap II yakni untuk pengerjaan struktur tribun utara, selatan, barat, dan timur.
Selanjutnya, di tahun 2015 kembali mendapat anggaran dari Pemprov Jabar sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan tahan III berupa pengerjaan lima paket, yakni melanjutkan pengerjaan tribun utara, selatan, dan barat, serta pekerjaan lapangan bola I dan site development.
“Di 2016, mendapat anggaran untuk pembangunan tahap IV sebesar Rp30 miliar dari Pemprov Jabar untuk tujuh paket pekerjaan. Yakni pekerjaan lanjutan tribun utara, seleatan, barat dan timur, serta pekerjaan lapangan bola sama atletik, saluran drainase, dan lanjutan site development,” imbuhnya.
Kemudian, di 2017 Pemprov Jabar kembali mengucurkan anggaran Rp50 miliar untuk pembangunan tahap V. Yang terdiri dari empat pekerjaan, berupa lanjutan pekerjaan pagar keliling, lanjutan pekerjaan saluran drainase, serta lanjutan tribun barat dan timur. “Total dari awal hingga 2017 saja, biaya yang terlaksana sudah Rp151 miliar. Sedangkan di 2018 tidak ada pekerjaan karena tidak mendapat anggaran dari pemprov maupun kabupaten. Lalu baru ada lagi di 2019 dari provinsi hampir Rp50 miliar i dan pemkab Rp32 miliar. Tahun 2020 dan 2021 tak ada anggaran,” pungkasnya. (samsul huda)

Laman:

1 2
0 Komentar